BeritaInvestor.id – PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM) bersiap untuk menggelar penawaran umum perdana (IPO) dengan menjual sebanyak 336,93 juta saham atau setara dengan 20% dari kepemilikan perusahaan. Harga penawaran saham IKPM dipatok dalam kisaran Rp 160 hingga Rp 180 per saham, sehingga nilai maksimal dari penawaran umum ini mencapai Rp 60,64 miliar. Selama proses IPO, OCBC Sekuritas akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Prospektus awal IPO menunjukkan bahwa masa penawaran awal (bookbuilding) dijadwalkan berlangsung pada tanggal 23 hingga 30 Oktober 2023.
Sebelum IPO, pemegang saham IKPM terdiri dari PT Ikapharma Inti Mas dengan kepemilikan sebanyak 97,64%, Maudy Ratna Winata dengan 1,10%, Titianus Winata dengan 0,78%, Augustina Winata dengan 0,24%, dan Eliza Arlena Winata dengan 0,24%.
Sejarah dan Operasi
PT Ikapharmindo Putramas memulai operasionalnya pada tanggal 18 Mei 1978 dengan berfokus pada bisnis apotik. Pabrik utamanya berlokasi di kawasan Pulogadung dengan luas lahan mencapai 11.700 m². Pada tahun 1990, perusahaan ini meluncurkan obat batuk bernama Ikadryl.
Saat ini, pabrik IKPM telah mengalami perkembangan pesat dan terdiri dari beragam bagian, termasuk produksi, laboratorium riset dan pengembangan (R&D), kontrol kualitas (QA dan QC), gudang, serta kantor pusat yang mendukung departemen pemasaran dan ekspor.
Pada tahun 2016, perusahaan membuka pabrik keduanya di Jawa Barat dengan luas tanah mencapai 25.000 m², yang didedikasikan untuk mendukung pengembangan produk-produk botol susu dan perawatan bayi merek Baby Huki.
Kinerja Keuangan
Pada tahun 2022, IKPM mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 398,73 miliar, menunjukkan kenaikan sebesar 4,6% dibandingkan dengan tahun 2021. Selain itu, laba bersih juga meningkat signifikan menjadi Rp 16,57 miliar, yang merupakan peningkatan sebesar 104% dari tahun sebelumnya.
Manajemen IKPM menjelaskan bahwa peningkatan laba bersih ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan laba usaha. Hal ini mencerminkan kemampuan perusahaan untuk berkembang sejalan dengan kebijakan manajemen yang diterapkan.
Hingga 30 April 2023, perusahaan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 143,27 miliar, menunjukkan pertumbuhan sebesar 8,15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Laba periode yang berjalan mencapai Rp 7,82 miliar, yang merupakan peningkatan sebesar 65,54%.
Penggunaan Dana dari IPO
Dana yang diperoleh dari IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan sepenuhnya digunakan sebagai berikut:
- 50% akan digunakan untuk belanja modal yang bertujuan mendukung pertumbuhan dan peningkatan kapasitas produksi perusahaan.
- 50% sisanya akan digunakan untuk memperkuat kas perusahaan yang akan mendukung kegiatan modal kerja, termasuk biaya operasional pabrik, pembelian bahan baku, pembayaran gaji, dan promosi produk perusahaan di pasar tradisional maupun e-commerce.
Proses IPO IKPM menjadi langkah strategis yang akan membantu perusahaan untuk meraih pertumbuhan dan kesuksesan di masa depan. Selanjutnya, pasar dan investor akan mengawasi perkembangan proses IPO ini.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor