BeritaInvestor.id – Perusahaan yang bergerak di bidang inspeksi, pengujian, sertifikasi, dan verifikasi, PT Carsurin Tbk (CRSN), telah menetapkan harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham sebesar Rp 125. Harga tersebut merupakan batas atas dari kisaran harga penawaran awal yang ditetapkan oleh perseroan, yaitu Rp 120-125 per saham.
Dalam IPO ini, Carsurin akan menerbitkan maksimal 600 juta saham atau setara dengan 20,75% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan demikian, dana yang akan diperoleh oleh Carsurin melalui aksi korporasi ini mencapai Rp 75 miliar. Perseroan juga mengadakan Program Alokasi Saham Pegawai (Employee Stock Allocation/ESA) sebesar 2,10% dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum, atau sekitar 12,6 juta saham.
Sebagian besar dana yang diperoleh dari hasil IPO, yaitu sekitar 97,92%, akan digunakan untuk belanja barang (capital expenditure). Rincian penggunaan dana tersebut adalah 23,35% untuk renovasi bangunan laboratorium yang tersebar di lima lokasi, yaitu Sumatera (Jambi & Medan), Sulawesi (Morowali & Kendari), dan Maluku (Halmahera). Transaksi ini akan dilakukan dalam waktu 12 bulan setelah dana IPO diterima. Sekitar 67,32% akan digunakan untuk belanja alat-alat laboratorium beserta perlengkapannya dari pihak ketiga, yang akan dilakukan setelah renovasi laboratorium selesai. Sementara sekitar 7,25% akan dialokasikan untuk belanja peralatan dan perlengkapan kantor, seperti komputer, printer, mesin fotocopy, meja & kursi kerja, lemari arsip, dan perabotan kantor lainnya, yang juga akan dilakukan setelah renovasi laboratorium selesai.
“Belanja barang modal ini bertujuan untuk mendukung peningkatan kegiatan usaha perseroan di segmen usaha pengujian,” tulis manajemen Carsurin dalam prospektusnya yang dikutip pada Selasa (4/7). Selain itu, sekitar 2,08% akan dialokasikan untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan habis pakai dalam kegiatan operasional dan sewa kendaraan.
Setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini, mulai dari tahun buku 2023 dan seterusnya, manajemen perseroan berencana membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan sebanyak-banyaknya 50% dari laba bersih tahun berjalan perseroan.
Dalam hal kinerja, laba bersih perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 mencapai Rp 30,2 miliar, mengalami peningkatan sebesar 41,58% dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar Rp 21,3 miliar.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor