PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), emiten bank digital yang dimiliki oleh CT Corp, kembali mengalami lonjakan pada perdagangan sesi I hari Selasa (13/6/2023). Saham BBHI telah mengalami peningkatan selama tujuh hari berturut-turut, dengan empat hari melonjak lebih dari 10%.
Pada pukul 10:17 WIB, saham BBHI melonjak sebesar 11,17% menjadi Rp2.090 per unit. Bahkan beberapa menit setelah perdagangan sesi I dibuka, saham BBHI naik hingga 18,62% menjadi Rp2.230 per unit.
[tv-chart symbol=”IDX:BBHI” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Saham BBHI telah ditransaksikan sebanyak 7.707 kali dengan volume sebesar 18,93 juta lembar saham, dan nilai transaksi mencapai Rp39,62 miliar. Kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp45,42 triliun. Pada pukul 10:17 WIB, terdapat 486 lot antrian penjualan dengan harga Rp2.090 per saham, atau sekitar Rp101,6 juta. Sementara itu, antrian penjualan terbanyak berada di harga Rp2.170 per saham dengan jumlah 3.000 lot atau sekitar Rp651 juta.
Di sisi pembelian, terdapat 2.726 lot antrian pada harga Rp2.080 per saham, atau sekitar Rp567 juta, menjadi antrian pembelian terbanyak pada sesi I hari ini.
Diketahui, saham BBHI telah mengalami kenaikan sejak hari Senin minggu lalu dan telah melonjak selama tujuh hari berturut-turut. Selama periode tersebut, saham BBHI telah naik sebesar 99,05%, hampir mencapai 100%.
Selain itu, saham BBHI telah melonjak lebih dari 10% sejak hari Kamis minggu lalu, dengan kenaikan sebesar 64,57% selama empat hari berturut-turut.
Sekali lagi, saham BBHI menjadi pemimpin kenaikan saham-saham bank digital hari ini, seperti yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
Peningkatan kembali saham BBHI dan mayoritas saham bank digital lainnya terjadi seiring dengan pemulihan saham-saham teknologi global kemarin. Saham-saham bank digital cenderung mengikuti pergerakan saham-saham teknologi global karena keduanya memiliki korelasi yang erat.
Ekspektasi pasar terkait kebijakan bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) menjadi faktor pendukung bagi saham-saham teknologi global. Pasar semakin optimis bahwa The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga pada bulan ini.
Setelah menaikkan suku bunga sebesar 500 basis poin (bps) sejak Maret 2022, The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan berlangsung hari ini dan besok (13-14 Juni) waktu setempat. Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar saat ini melihat kemungkinan sebesar 78,1% bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 5% – 5,25%. Angka ini meningkat tajam dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang hanya sebesar 71%.
Sebelum pengumuman kebijakan The Fed pada Rabu pekan ini, para investor akan menunggu data inflasi untuk bulan Mei.
Pasar memperkirakan bahwa inflasi akan melandai menjadi 4% (year-on-year/yoy) pada bulan Mei, dibandingkan dengan angka 4,9% (yoy) pada bulan April.
Inflasi menjadi pertimbangan penting bagi The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga pada rapat FOMC hari ini dan besok (13-14 Juni).
Apabila terjadi penurunan inflasi, harapan pasar terhadap pelonggaran kebijakan moneter dari The Fed akan semakin besar.