Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Proyeksi Pertumbuhan Positif Saham SBMA Menjelang 2025

by Tim Redaksi
11, February, 2025
in Emiten
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) optimis terhadap pertumbuhan perusahaan menjelang 2025, didorong oleh peningkatan kapasitas pabrik yang solid. Rini Dwiyanti, Direktur Utama SBMA, menyatakan, “Produk unggulan kami seperti gas medis, gas spesial, dan layanan uji kebocoran siap menjadi pendorong pertumbuhan. Kami melihat potensi besar dalam sektor jasa ini untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan keterampilan tim teknis yang handal.”

Perusahaan menargetkan investasi dalam tiga aspek kunci pada 2025: pengembangan pasar, diversifikasi produk, dan penguatan sumber daya manusia. Kawasan Kalimantan Selatan dan Tengah diutamakan untuk mendukung rencana pemerintah dalam mengembangkan sektor minyak dan gas, mining, dan medis, yang mempunyai prospek pertumbuhan substansial.

Menurut Wisnu Prambudi, Kepala Riset di FAC Sekuritas Indonesia, SBMA telah menunjukkan pertumbuhan yang baik sejak pencatatan saham perdananya pada 8 September 2021. Pertumbuhan tersebut tercermin dalam peningkatan aset secara konsisten sejak kuartal III-2021 hingga III-2024, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan 6,7 persen. Dimensi keuangan lainnya menunjukkan bahwa ekuitas tumbuh rata-rata 8,33 persen per tahun, pendapatan tumbuh 21 persen, dan laba bersih tumbuh 22 persen per tahun.

Wisnu mencatat bahwa nilai buku per saham SBMA adalah Rp241, sementara harga pasar saat ini hanya Rp118, menunjukkan bahwa saham SBMA masih undervalued dan memiliki potensi penguatan hingga 104 persen. Bahkan jika terjadi diskon 30 persen dari nilai buku, potensi kenaikan di level Rp169 masih menarik dengan kemungkinan pertumbuhan 43 persen.

Baca:

Direktur Operasi WEGE Dwi Purnomo Mundur: RUPS Akan Finalisasi

SMMA Laba Bersih Melejit 284% Meski Pendapatan Turun di Kuartal I 2025

Dalam hal rasio utang terhadap ekuitas (DER), SBMA terdeteksi memiliki rasio sebesar 0,19 persen, yang terbilang rendah. Selain itu, tingkat pengembalian aset (ROA) SBMA selama tiga tahun terakhir juga menunjukkan tren peningkatan yang konsisten.

Hendra Wardana, pendiri Stocknow.id, mengekspresikan keyakinan serupa. Ia mencatat bahwa SBMA berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp9,7 miliar pada kuartal III-2024, melonjak 106,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Posisi Kalimantan, terutama dengan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dan perkembangan industri smelter, memberikan keuntungan strategis bagi SBMA. Fokus perusahaan pada pasar domestik tetap menjadi kekuatan, meski harga gas internasional mengalami kenaikan. SBMA beroperasi sebagai produsen gas industri termasuk asetilena, oksigen, nitrogen, dan argon, yang bergantung pada pasokan bahan baku dan energi. Peningkatan harga gas global, terutama LPG dan LNG, dapat meningkatkan biaya produksi dan berpotensi mengurangi margin keuntungan. Namun, prospek pertumbuhan industri di Kalimantan diharapkan dapat mendukung stabilitas bisnis perusahaan di masa depan.

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

Bank Mega Catat Laba Bersih Rp2,63 Triliun di 2024

Next Post

EMTK Tambah Kepemilikan Saham SCMA Sebanyak 102,6 Juta Lembar

Next Post

EMTK Tambah Kepemilikan Saham SCMA Sebanyak 102,6 Juta Lembar

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor