Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan dibuka dengan kenaikan pada perdagangan Jumat (16/6). Analis dari Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, menyatakan bahwa IHSG akan melanjutkan penguatan dari penutupan sebelumnya karena berada di atas level support.
“Dari indikator MACD, terlihat bahwa momentum saat ini cenderung bullish,” ujar Ivan dalam riset harian.
Ivan juga menunjukkan level support IHSG hari ini berada di 6.600, 6.542, dan 6.509, sementara level resistenya berada di 6.767, 6.815, dan 6.884.
Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, juga memperkirakan bahwa IHSG akan menguat, tetapi dengan keterbatasan. Hal ini disebabkan oleh performa yang baik hanya terlihat pada beberapa emiten pada kuartal pertama.
[tv-chart symbol=”IDX:composite” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
“Akhir pekan ini, pola pergerakan IHSG masih cenderung bergerak sideways dengan potensi tekanan minor yang masih cukup besar,” jelasnya.
William memperkirakan IHSG hari ini akan berada dalam kisaran support 6.636 dan resisten 6.789. Dia merekomendasikan beberapa saham yang layak dikoleksi, seperti ITMG, TLKM, BBNI, UNVR, JSMR, SMGR, AALI, dan BMRI.
Pada penutupan Kamis (15/6), IHSG berada di level 6.713. Indeks saham ini mengalami kenaikan sebanyak 14 poin atau 0,21 persen dari perdagangan sebelumnya.
Berdasarkan data RTI Infokom, investor melakukan transaksi senilai Rp8,53 triliun dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 19,02 miliar saham. Pada penutupan kali ini, terdapat 241 saham yang menguat, 281 saham yang mengalami penurunan, dan 217 saham lainnya stagnan.
Dari 11 indeks sektoral, tercatat tujuh di antaranya menguat, dipimpin oleh sektor energi yang naik sebesar 0,75 persen. Sementara itu, empat sektor lainnya mengalami penurunan, dengan sektor transportasi menjadi yang terburuk dengan penurunan sebesar 1,72 persen.