BeritaInvestor.id – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim terus melakukan langkah strategis untuk memperkuat posisinya dalam industri perbankan nasional. Salah satunya adalah dengan menjalin konsolidasi dengan beberapa bank daerah lain, termasuk PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) dan PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung).
Konsolidasi dengan Bank Banten:
Bank Jatim dan Bank Banten tengah dalam proses pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB). Tahapan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerahasiaan (NDA) telah terselesaikan. Kajian kelayakan (feasibility study) sedang dilakukan oleh konsultan independen. Jika kajian kelayakan menunjukkan hasil positif, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) akan dijadwalkan untuk membahas agenda KUB dan langkah-langkah selanjutnya. Bank Jatim berharap konsolidasi dengan Bank Banten dapat dirampungkan sebelum batas akhir pembentukan KUB pada akhir tahun 2024.
Konsolidasi dengan Bank Lain:
Selain Bank Banten, Bank Jatim juga menjalin konsolidasi dengan Bank Lampung. Proses dengan Bank Lampung masih dalam tahap penjajakan.
Dorongan Konsolidasi:
Konsolidasi ini dilakukan untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun bagi bank umum paling lambat akhir tahun 2024, sesuai dengan POJK 12/POJK.03/2020. Skema KUB memungkinkan bank anggota hanya perlu memiliki modal inti Rp1 triliun, sedangkan bank induk bertanggung jawab atas keberlangsungan anggota KUB.
Kinerja Keuangan Bank Jatim:
Per kuartal I-2024, Bank Jatim menunjukkan kinerja positif dengan mencatatkan peningkatan aset sebesar 4,37% yoy menjadi Rp100,8 triliun, terutama didorong oleh peningkatan aset produktif.
Dampak Konsolidasi terhadap Saham BJTM:
Konsolidasi dengan Bank Banten dan Bank Lampung diharapkan dapat memperkuat modal Bank Jatim, meningkatkan sinergi, dan memperluas jangkauan bisnis. Hal ini berpotensi berdampak positif pada kinerja keuangan dan harga saham BJTM di masa depan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor