BeritaInvestor.id – Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) kembali naik pada Selasa (19/12/2023). Kenaikan harga ini dipicu oleh potensi rendahnya stok CPO di Indonesia dan Malaysia, dua negara produsen terbesar CPO di dunia.
Berdasarkan data BMD pada penutupan Selasa (19/12/2023), kontrak berjangka CPO untuk Januari 2024 naik 14 Ringgit Malaysia menjadi 3.701 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO Februari 2024 meningkat 13 Ringgit Malaysia menjadi 3.740 Ringgit Malaysia per ton.
Sementara itu, kontrak berjangka CPO Maret 2024 terkerek 10 Ringgit Malaysia menjadi 3.755 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO April 2024 bertambah 8 Ringgit Malaysia menjadi 3.750 Ringgit Malaysia per ton.
Sedangkan kontrak berjangka CPO Mei 2024 naik 5 Ringgit Malaysia menjadi 3.731 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Juni 2024 melemah 2 Ringgit Malaysia menjadi 3.702 Ringgit Malaysia per ton.
Pedagang minyak sawit David Ng mengatakan kenaikan harga minyak mentah juga turut mengangkat sentimen di pasar minyak sawit. “Oleh karena itu, kami melihat harga di support di level 3.700 Ringgit Malaysia dan resistance di 3.850 Ringgit Malaysia,” katanya dikutip dari Bernama.
Sementara itu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyebut, produksi, konsumsi hingga ekspor CPO naik pada Oktober 2023. Hal itu menyebabkan stok CPO pada bulan tersebut menurun.
“Dengan stok awal Oktober sebesar 3.103 ribu ton, produksi 4.953 ribu ton, konsumsi sebesar 2.181 ribu ton dan ekspor 3.001 ribu ton, maka stok akhir Oktober adalah 2.874 ribu ton yang turun dari stok akhir September sebesar 3.103 ribu ton,” tutup Mukti.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor