Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Q1/2025 & Penguatan Rupiah

by Tim Redaksi
6, May, 2025
in Ekonomi
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Rupiah diprediksi akan terus menguat ke level Rp16.300 per dolar AS pada awal 2025, didukung melemahnya pamor greenback di pasar global. Hal ini beriringan dengan laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lesu sebesar 4,93% untuk kuartal I-2025, terendah sejak 2021 karena ketidakpastian perdagangan global dan konsumsi rumah tangga yang stagnan.

Penguatan Rupiah ke Zona Rp16.300
Rupiah berpotensi melanjutkan penguatannya hingga Rp16.380/US$ setelah mencatat kinerja terbaik sejak Januari 2023 di level Rp16.435 pada pekan lalu. Melemahnya indeks dolar AS (di bawah 100) dan intervensi bank sentral Asia seperti Hong Kong serta Taiwan memberi ruang bagi mata uang emerging market untuk menguat. Kontrak NDF rupiah offshore pagi ini diperdagangkan di kisaran Rp16.458/US$.

Pertumbuhan Ekonomi RI Tercatat Lesu
Data Bloomberg menunjukkan PDB Indonesia pada Q1-2025 hanya naik 4,93% secara tahunan dan kontraksi 0,9% secara kuartal. Prediksi ini lebih rendah dari konsensus analis yang memperkirakan 4,97%. Lesunya pertumbuhan disebabkan oleh ketidakpastian global akibat perang tarif AS-Tiongkok dan konsumsi rumah tangga yang belum pulih meski ada momen Lebaran. Jika tercapai, ini akan menjadi level terendah sejak Q3-2021 (3,53%).

Faktor Eksternal & Struktural Mempengaruhi
Ekonom Bloomberg Economics Tamara Henderson menyebut pelemahan permintaan global dan menurunnya daya beli di Tanah Air menjadi pemicu utama. Sementara Bank Indonesia mencatat asing membeli neto sebesar Rp4,15 triliun di pasar keuangan lokal pada akhir April.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Pertemuan The Fed & Dampak Tarif AS
The Fed diprediksi akan menahan suku bunga di pertemuan 7-8 Mei mendatang. Ketidakpastian atas kebijakan tarif AS yang berubah-ubah membuat pasar khawatir terhadap stabilitas ekonomi global. Risiko rupiah bisa kembali melemah hingga Rp16.800/US$ jika tidak mampu bertahan di atas Rp16.400.

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

NETV Q1-2025 Defisit Rp3,78 Triliun, Rugi Naik Meski Pendapatan Merosot

Next Post

BIKE Dividen Rp15 per Lembar dengan Jadwal Pembayaran Tahunan 2024

Next Post

BIKE Dividen Rp15 per Lembar dengan Jadwal Pembayaran Tahunan 2024

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor