BeritaInvestor.id – Presiden Prabowo Subianto sedang mempersiapkan sejumlah stimulus fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2025. Prabowo menyebut ada sekitar delapan stimulus yang akan diluncurkan untuk mendukung perekonomian awal tahun ini.
Stimulus untuk Masyarakat
Prabowo mengungkapkan bahwa kebijakan Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) pada 2024 diharapkan dapat berkontribusi pada perekonomian. Selain itu, terdapat juga rencana penyaluran bantuan sosial pada Februari dan Maret 2025, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
THR dan Diskon Selama Ramadhan
Pada saat konferensi pers di Istana Negara, Prabowo menambahkan bahwa pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pekerja di bulan Maret 2025 juga akan memperkuat pertumbuhan ekonomi. Rencana lain adalah memberikan diskon tarif untuk tiket pesawat, tarif tol, serta selama bulan Ramadhan untuk program pariwisata mudik dan stabilisasi harga pangan.
Inisiatif Lain yang Disiapkan
Prabowo juga menyoroti stimulus lain, termasuk diskon tarif listrik, pajak ditanggung pemerintah (DTP) untuk pembelian mobil listrik dan properti, serta subsidi dan pajak untuk sektor padat karya. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga akan dimaksimalkan untuk mendukung ekonomi.
Produksi Pangan yang Meningkat
Prabowo berharap agar peningkatan produksi beras dapat turut membantu pertumbuhan ekonomi. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 hanya 5,03%, lebih rendah dari target 5,2%. Menurut Amalia Adininggar Widyasanti, Plt. Kepala BPS, angka ini adalah hasil dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang mencatat Rp5.674,9 triliun.
Pertumbuhan kuartal IV 2024 mencatat 5,02% jika dibandingkan dengan 2023, meski sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 5,04% di kuartal IV 2023. Ekonomi kuartal IV juga tumbuh 0,53% dibandingkan kuartal III 2024, mengikuti pola musiman yang terlihat di tahun-tahun sebelumnya.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.