BeritaInvestor.id – Presiden Prabowo Subianto bersiap untuk mengumumkan total aset kelolaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia, Danantara akan memulai kiprahnya dengan menaungi tujuh BUMN besar, termasuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID. Jika total aset ketujuh BUMN tersebut digabungkan, maka nilai kelolaan awal Danantara mencapai hampir Rp9.000 triliun.
Selain itu, Danantara juga akan mencakup Indonesia Investment Authority (INA), sovereign wealth fund (SWF) yang sudah berdiri sebelumnya dengan aset sebesar Rp163 triliun. Dengan ini, total asset under management (AUM) Danantara diproyeksikan mencapai Rp9.049 triliun atau setara dengan US$571,6 miliar.
Potensi Pertumbuhan Aset hingga 2029 Dalam beberapa tahun ke depan, Danantara diperkirakan akan mengelola aset hingga US$982 miliar, atau sekitar Rp15.547 triliun (mengacu pada kurs Rp15.832 per dolar AS). Pertumbuhan aset ini akan diupayakan dengan memasukkan lebih banyak BUMN ke dalam superholding secara bertahap.
Prabowo telah menunjuk Muliaman Hadad sebagai Kepala Badan Pengelola Investasi Danantara, yang akan bertanggung jawab untuk mengelola dan memaksimalkan potensi aset ini. Dengan konsep superholding ini, diharapkan Danantara dapat menjadi kendaraan investasi pemerintah yang mendorong optimalisasi aset-aset negara.
Benchmarking dengan Temasek Benchmark utama dari pembentukan superholding BUMN ini adalah Temasek milik Singapura. Berdiri sejak 25 Juni 1974, Temasek awalnya mengelola portofolio senilai 354 juta dolar Singapura dan telah berkembang menjadi sekitar 389 miliar dolar Singapura. Temasek dikenal dengan portofolio investasinya yang mencakup sektor transportasi, industri, layanan keuangan, media, teknologi, komunikasi, ilmu hayati, dan agropangan.
Harapan dan Tantangan Wakil Menteri Keuangan III Anggito Abimanyu menyatakan bahwa Danantara akan menjadi entitas yang mengonsolidasikan aset-aset BUMN untuk meningkatkan leverage investasi dan memperkuat struktur ekonomi Indonesia. Dengan inspirasi dari Temasek, Danantara diharapkan dapat berperan sebagai motor penggerak investasi pemerintah yang berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor