PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang ekspor udang dan dimiliki oleh Kaesang Pangarep, telah memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham dan menyetujui penggunaan laba bersih perusahaan dari tahun buku 2022 sepenuhnya untuk memperkuat modal dan sebagai dana cadangan. Sebelumnya, PMMP telah membagikan dividen dari tahun buku 2020.
Pada tanggal 30 April 2023, PT Harapan Bangsa Kita alias GK Hebat memiliki 8% saham PMMP, sesuai dengan data yang ada. Sementara itu, Direktur Utama PMMP, Martinus Soesilo, menyatakan bahwa saat ini perusahaan sedang membangun pabrik ke-9 yang ditargetkan selesai pada semester kedua tahun 2023. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan modal kerja yang cukup besar untuk memulai operasional pabrik baru tersebut pada semester kedua tahun ini.
“Dalam hal ini, kami mengusulkan untuk tidak membagikan dividen tahun ini dan kami akan menggunakan laba bersih perusahaan untuk memperkuat struktur modal perusahaan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis pada Selasa (6/6).
Berdasarkan laporan keuangan audit tahun 2022, PMMP berhasil mencatat penjualan bersih sebesar US$ 190,7 juta, naik 8,5% secara tahunan dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 175,8 juta. Namun, laba kotor perusahaan tahun ini menurun menjadi US$ 34,9 juta dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu sebesar US$ 40,8 juta.
PMMP juga mencatat laba operasi sebesar US$ 12,9 juta pada tahun 2022, turun dari pencapaian laba operasi perusahaan sebesar US$ 19,3 juta pada tahun 2021. Dengan demikian, laba bersih selama tahun 2022 mencapai US$ 7,5 juta, menurun 18,4% jika dibandingkan dengan laba bersih perusahaan sebesar US$ 9,2 juta pada tahun 2021.
[tv-chart symbol=”IDX:PMMP” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Meskipun tingkat inflasi di Amerika Serikat tinggi, yang merupakan pasar utama perusahaan, PMMP tetap mampu meningkatkan penjualan tahun ini berkat peningkatan kapasitas produksinya dengan beroperasinya pabrik ke-8 perusahaan.
Namun, pada semester kedua tahun 2022, kenaikan harga bahan baku menyebabkan penurunan yang cukup signifikan pada laba kotor perusahaan karena meningkatnya harga pokok penjualan.
Martinus juga menambahkan bahwa perusahaan tetap fokus untuk meningkatkan penjualan produk udang bernilai tambah. Pada tahun 2022, penjualan produk udang bernilai tambah mencapai 30,7% dari total penjualan, meningkat dari 22% pada tahun sebelumnya. Jika dibandingkan secara tahunan, volume penjualan produk udang bernilai tambah meningkat sekitar 28,9%.
Selain itu, total penjualan udang mentah (Raw Shrimp) tahun 2022 mencapai US$ 44,7 juta, naik 12,9% dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai US$ 39,6 juta. Sementara itu, total penjualan udang olahan (Cooked Shrimp) tahun 2022 mencapai US$ 89,9 juta, mengalami penurunan 8,3% dari tahun 2021 yang mencapai US$ 98,1 juta.
Sekretaris Perusahaan, Christian Jonathan Sutanto, juga menyampaikan bahwa mereka menargetkan peningkatan penjualan perusahaan untuk tahun 2023 sebesar 10-15%, terutama dengan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat dan industri pariwisata yang pulih di negara-negara Asia, terutama Jepang. Namun, beban angkutan yang meningkat masih menjadi tantangan bagi perusahaan dalam menjaga tingkat profitabilitas.