BeritaInvestor.id – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menargetkan peningkatan kapasitas terpasang yang dikelola secara langsung menjadi 1 GW. Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan menambah kapasitas terpasang sebanyak 340 MW dari saat ini 672 MW.
PGEO telah mengamankan power purchase agreement (PPA) untuk total kapasitas ekspansi sebesar 285 MW. Dalam 2 tahun ke depan, anak usaha PT Pertamina tersebut menargetkan penambahan sebanyak 175 MW dari Hululais unit 1 & 2 (110 MW) dan Lumut Balai unit 2 (55 MW). Sisanya 110 MW dari Lumut Balai Ext A dan C1 yang diharapkan selesai pada 2030.
Pertamina Geothermal Siapkan 285 MW Kapasitas Baru, Lumut Balai Unit 2 Mulai Berkontribusi Tahun Depan
PGEO telah mengamankan power purchase agreement (PPA) untuk total kapasitas ekspansi sebesar 285 MW. Kapasitas tersebut akan berasal dari Hululais unit 1 & 2 (110 MW), Lumut Balai unit 2 (55 MW), dan Lumut Balai Ext A dan C1 (110 MW).
Hulubalang unit 1 & 2 dan Lumut Balai unit 2 ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2024. Sementara itu, Lumut Balai Ext A dan C1 ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2030.
Pertamina Geothermal Tetap Optimistis Capai Target Produksi 2024, Meski Ada Pemeliharaan
Pada tahun 2024, PGEO memproyeksikan penurunan produksi sebesar 2,6% (yoy) menjadi 4.612 GWh. Hal ini disebabkan adanya pemeliharaan besar-besaran yang akan dilakukan perseroan.
PGEO menjadwalkan pemeliharaan beberapa asetnya, termasuk Kamojang unit 1 dan 4. Pemeliharaan ini akan memakan waktu 26-31 hari. Perseroan juga akan melakukan pemeliharaan besar-besaran di Lahendong, Ulubelu, Karaha, dan Lumut Balai.
Meski ada pemeliharaan, PGEO tetap yakin target produksi tahun 2024 bisa tercapai.
BRI Danareksa Sekuritas Naikkan Target Harga Saham PGEO, Ditopang Prospek Pertumbuhan Jangka Panjang
BRI Danareksa Sekuritas menaikkan target harga saham PGEO berbasis discounted cash flow (DCF) menjadi Rp 1.470 dari sebelumnya Rp 1.090. Hal ini seiring dengan prospek pertumbuhan jangka panjang yang menarik dari PGEO.
BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan volume produksi PGEO akan tumbuh dua digit sebesar 11,1% menjadi 5.126 GWh pada tahun 2025. Hal ini disebabkan oleh tidak ada pemeliharaan besar-besaran dan adanya tambahan kapasitas dari Lumut Balai unit 2.
Selain itu, BRI Danareksa Sekuritas juga memperkirakan laba bersih PGEO pada tahun 2025 mencapai US$ 218 juta atau naik 17,8% (yoy).
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor