Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Pertumbuhan IHSG di Tengah Keresahan Inflasi AS yang Meningkat

by Tim Redaksi
13, March, 2025
in Emiten
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan penguatan yang signifikan pada perdagangan hari ini, meskipun bursa Asia lainnya bergerak bervariasi cenderung melemah. Hal ini terjadi karena investor menunggu laporan inflasi AS yang akan dirilis malam ini, di mana inflasi Harga Konsumen AS diperkirakan akan meningkat.

Performa IHSG dan Transaksi Hari Ini
Pada Rabu (12/3/2025), IHSG ditutup pada posisi 6.665,04, meningkat sebesar 1,82% dari penutupan perdagangan sebelumnya. Total transaksi hari ini mencapai Rp9,86 triliun, dengan sekitar 19 miliar saham berpindah tangan dalam sekitar 1,12 juta transaksi.

Saham Top Gainers dan Losers
Saham-saham yang mencatat penguatan terbesar termasuk PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) yang naik 25%, PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) yang melonjak 24,4%, dan PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) dengan kenaikan 24,3%. Di sisi lain, PT Remala Abadi Tbk (DATA) mengalami penurunan tajam hingga 24,9%, bersama dengan PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) yang jatuh 24,8%, dan PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) yang ambles 24,8%.

Pergerakan Bursa Saham Asia
Sementara itu, beberapa bursa saham di Asia seperti KOSPI (Korea Selatan), TW Weighted Index (Taiwan), dan NIKKEI 225 (Tokyo) ikut menguat dengan masing-masing naik 1,47%, 0,94%, dan 0,07%. Namun, bursa seperti KLCI (Malaysia) dan Hang Seng (Hong Kong) mengalami penurunan.

Baca:

Direktur Operasi WEGE Dwi Purnomo Mundur: RUPS Akan Finalisasi

SMMA Laba Bersih Melejit 284% Meski Pendapatan Turun di Kuartal I 2025

Sentimen Pasar dan Inflasi AS
Pasar saat ini dipengaruhi oleh sikap wait and see dari investor menjelang laporan inflasi AS. Diperkirakan, inflasi pada Februari akan meningkat, menunjukkan kemajuan yang lambat dalam menurunkan inflasi, berdasarkan laporan dari Bloomberg News. Inflasi inti diproyeksikan naik 3,2% dibandingkan Februari tahun lalu, meskii sedikit melambat dari bulan sebelumnya. Analis dari Phintraco Sekuritas juga mengungkapkan kekhawatiran akan ketidakjelasan kebijakan tarif dari Pemerintah AS dan negara mitra, yang bisa memicu perang dagang dan berdampak pada inflasi.

Data inflasi ini menjadi penting bagi kebijakan moneter The Fed, dengan laporan dari Bureau of Labor Statistics menunjukkan kenaikan 0,3% untuk Indeks Harga Konsumen (IHK) inti, meskipun lebih rendah dibandingkan 0,4% pada Januari. Pejabat Bank Sentral saat ini tidak memberikan komentar publik sebelum pertemuan kebijakan yang dijadwalkan pada 18-19 Maret.

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

Pendapatan SKRN 2024 Tumbuh 31 Persen Meskipun Laba Menurun

Next Post

GoTo Raih EBITDA Positif Rp 386 Triliun di 2024

Next Post

GoTo Raih EBITDA Positif Rp 386 Triliun di 2024

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor