BeritaInvestor.id – Emiten panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan PT PLN Indonesia Power (PLN IP) resmi menandatangani Joint Development Agreement (JDA) untuk mengoptimalkan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di dua proyek milik PGEO. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan proyek panas bumi yang lebih efisien dan berkelanjutan, serta mencapai target kapasitas terpasang 1 GW dalam dua tahun ke depan.
Strategi Pengembangan Kapasitas Terpasang
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menyatakan bahwa JDA ini merupakan langkah strategis dalam sinergi dua perusahaan besar energi untuk mencapai target kapasitas terpasang 1 GW. “Kami meyakini kerja sama ini akan mempercepat pengembangan proyek-proyek panas bumi yang lebih efisien dan berkelanjutan,” kata Julfi dalam keterangan resminya yang dikutip pada Senin, 3 Juni 2024.
Pengembangan Proyek Co-Generation
JDA ini merupakan kelanjutan dari Joint Development Study Agreement (JDSA) yang ditandatangani pada 22 Februari 2024. Fokus utama JDA adalah pengembangan proyek co-generation di PLTP Ulubelu Binary Unit dan PLTP Lahendong Binary Unit, dengan potensi peningkatan kapasitas terpasang masing-masing sebesar 30 MW dan 15 MW. Kedua perusahaan berharap dapat mempercepat komersialisasi proyek-proyek ini, dengan PGEO memprediksi co-generation dapat menambah kapasitas terpasang hingga 230 MW.
Komitmen untuk Percepatan Proyek
“Kemitraan ini memungkinkan kita untuk fokus pada peningkatan kapasitas listrik serta percepatan pengembangan energi panas bumi sebagai bagian dari strategi besar transisi energi nasional,” lanjut Julfi. PGE dan PLN IP berkomitmen untuk menyelesaikan Power Purchase Agreement (PPA) dengan cepat agar proyek dapat segera dibangun dan beroperasi, memberikan manfaat optimal bagi masyarakat dan industri.
Reaksi Pasar Saham
Seiring dengan berita ini, saham PGEO pada hari ini telah meningkat 2,11% per pukul 10.09 WIB. PGEO berada di level Rp1.210 per saham dengan kapitalisasi pasar sebesar 50,2 triliun.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor