BeritaInvestor.id – Mayoritas saham properti menunjukkan penguatan signifikan pada perdagangan sesi II hari ini, Rabu (28/8/2024), di tengah kabar bahwa pemerintah akan memperpanjang insentif berupa diskon 100% Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian rumah hingga akhir tahun ini. Pengumuman ini memberikan dorongan positif bagi sektor properti, yang sebelumnya sudah mendapatkan sentimen positif dari prospek berakhirnya era suku bunga tinggi.
Hingga pukul 14:20 WIB, sepuluh saham properti tercatat menguat, dengan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatat kenaikan terbesar, yakni 7,23% menjadi Rp 1.335 per saham. Di sisi lain, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mencatatkan penguatan paling rendah, yaitu 0,61% menjadi Rp 164 per saham.
Kabar Perpanjangan Insentif PPN 100%
Pemerintah telah memberikan lampu hijau untuk memperpanjang insentif pajak berupa diskon 100% PPN bagi rumah dengan harga hingga Rp 5 miliar. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui perpanjangan ini hingga akhir Desember 2024. Insentif tersebut akan berlaku mulai 1 September 2024 dan diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang sedang dipersiapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sebelumnya, melalui PMK Nomor 7 Tahun 2024, insentif PPN DTP (Ditanggung Pemerintah) hanya diberikan sebesar 50% dari PPN terutang untuk pembelian rumah dengan harga hingga Rp 5 miliar. Namun, dengan kebijakan baru ini, insentif PPN DTP akan diberikan sebesar 100%, yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan penjualan perumahan pada kuartal IV/2024 serta membantu mengurangi persediaan properti yang ada.
Sentimen Positif dari Prospek Pemangkasan Suku Bunga
Selain insentif pajak, saham properti juga terdorong oleh sentimen positif dari pasar global, terutama terkait dengan kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed). Pasar memperkirakan bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan September mendatang, dengan peluang 63,5% untuk pemotongan sebesar 25 basis poin dan 36,5% untuk pemotongan yang lebih besar sebesar 50 basis poin pada pertemuan berikutnya.
Dengan berakhirnya era suku bunga tinggi, sektor properti diharapkan mendapatkan manfaat dari tingkat kredit perumahan yang lebih kompetitif. Hal ini akan menarik lebih banyak konsumen untuk mengambil kredit perumahan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan properti.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor