BeritaInvestor.id – Harga batu bara terus mengalami penguatan selama empat hari berturut-turut, mendekati level psikologis US$ 150 per ton. Penguatan ini terjadi seiring dengan tingginya permintaan dari China yang baru-baru ini mengakhiri larangan impor batu bara Australia.
Permintaan yang tinggi ini telah menghasilkan lonjakan arus lintas laut di kawasan Asia, yang pada gilirannya memicu kenaikan harga batu bara.
Namun, meskipun ada penguatan harga, terdapat sentimen yang menahan kenaikan tersebut. Dari sisi permintaan, China mengalami deflasi pada bulan Juli yang menunjukkan perlambatan dalam industri, yang berpotensi mengurangi permintaan batu bara industri.
Tetap demikian, permintaan yang tinggi tetap terjaga akibat gelombang panas sebelumnya yang meningkatkan kebutuhan akan batu bara sebagai sumber energi pengganti akibat kekurangan pasokan listrik dari pembangkit listrik tenaga air yang terganggu akibat kekeringan.
Data dari Refinitiv menunjukkan bahwa harga kontrak September batu bara ICE Newcastle ditutup pada posisi US$ 149,00 per ton, dengan kenaikan 0,5%. Harga penutupan ini merupakan yang tertinggi dalam lebih dari sebulan, sejak 5 Juli 2023.
Sejak awal Agustus, harga batu bara telah mengalami apresiasi sebesar 7,3% dari US$138,85.
China telah mencatatkan peningkatan total impor batu bara sepanjang tahun ini, dengan data dari bea cukai yang dirilis pada 8 Agustus menunjukkan impor Juli sebesar 39,26 juta ton, turun tipis 1,5% dibandingkan bulan sebelumnya namun naik signifikan 66,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tujuh bulan pertama tahun ini, impor batu bara oleh China mencapai 261,18 juta ton, mengalami peningkatan 88,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Data ini mencakup berbagai jenis batu bara, namun sebagian besar adalah batu bara termal yang digunakan dalam pembangkit listrik.
Sementara itu, India juga memainkan peran penting dalam pasar batu bara. Impor batu bara termal Australia di India mencapai puncaknya pada Januari, namun impor batu bara termal Rusia di India menurun sepanjang Juli.
Pergerakan harga batu bara dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk permintaan China dan India yang meningkat serta potensi gangguan pasokan gas alam dari Australia yang dapat berdampak global.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor