Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Perkiraan Harga Minyak Brent hingga Akhir 2023

by Tim Redaksi
20, September, 2023
in Ekonomi
0
Perkiraan Harga Minyak Brent hingga Akhir 2023
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Pasar minyak dunia menjadi sorotan lagi saat harga minyak mentah WTI dan Brent mengalami fluktuasi pada perdagangan Rabu (20/9/2023), setelah sebelumnya mengalami penurunan. Hari ini, harga minyak mentah WTI dibuka menguat sebesar 0,38% di posisi US$91,55 per barel, sementara minyak mentah Brent dibuka naik 0,16% ke posisi US$94,49 per barel.

Pada sesi perdagangan sebelumnya, tepatnya pada Selasa (19/9/2023), minyak WTI ditutup dengan pelemahan sebesar 0,31% di posisi US$91,2 per barel, sedangkan minyak Brent ditutup turun 0,10% di posisi US$94,34 per barel.

Tren harga minyak telah menjadi perbincangan hangat, terutama setelah mencapai level tertinggi dalam 10 bulan pada hari Selasa. Minyak WTI menyentuh level tertinggi sebesar US$93,74 per barel, sementara minyak Brent mencapai level tertinggi sebesar US$95,96 per barel, mencapai level tertinggi sejak November 2022.

Meskipun mencapai level tertinggi, harga minyak mengalami koreksi karena tindakan profit taking oleh para investor setelah tiga sesi kenaikan yang dipicu oleh pengurangan produksi berkelanjutan dari Arab Saudi dan Rusia.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Bank investasi UBS, setelah mencapai level US$95 per barel pada hari Selasa, mulai mengambil keuntungan, sementara memperkirakan bahwa Brent akan diperdagangkan dalam kisaran US$90 hingga US$100 per barel dalam beberapa bulan mendatang, dengan target pada akhir tahun 2023 sebesar US$95 per barel.

Namun, ketidakpastian masih ada dalam hal pasokan. Arab Saudi dan Rusia, sebagai anggota OPEC+, telah memperpanjang pengurangan pasokan gabungan sebesar 1,3 juta barel per hari hingga akhir tahun. Sementara itu, Rusia juga mempertimbangkan kenaikan bea ekspor pada produk minyaknya.

Selain itu, produksi minyak AS dari wilayah serpih utama mengalami penurunan signifikan menjadi 9,393 juta barel per hari pada bulan Oktober, mencapai level terendah sejak Mei 2023.

Di sisi permintaan, CEO Saudi Aramco, Amin Nasser, menurunkan perkiraan jangka panjang permintaan global menjadi 110 juta barel per hari pada tahun 2030. Namun, Menteri Energi Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, mempertahankan pengurangan pasokan OPEC+ dengan alasan perlunya regulasi untuk mengendalikan volatilitas, sambil juga mencatat ketidakpastian terkait permintaan dari Tiongkok, pertumbuhan di Eropa, dan langkah-langkah bank sentral untuk mengatasi inflasi.

Selain itu, keputusan suku bunga yang akan diambil oleh beberapa bank sentral besar dunia juga menjadi perhatian. Semua ini berkontribusi pada fluktuasi harga minyak yang tengah menjadi fokus perhatian di pasar global.

Disclaimer : Artikel ini hanya bersifat informasional dan tidak mengandung rekomendasi investasi.

Tags: BeritaInvestor.idBrent OilsHarga MinyakHarga Minyak Mentah
Previous Post

Pengumuman UMA Saham CHIP yang Sudah Naik 1.450% Sejak IPO

Next Post

IPO PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) Rp 100-150/Saham, Cek Jadwalnya!

Next Post
IPO PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) Rp 100-150/Saham, Cek Jadwalnya!

IPO PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) Rp 100-150/Saham, Cek Jadwalnya!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor