BeritaInvestor.id – Selama periode sepekan dari 19 hingga 23 Juni 2023, terdapat beberapa pencatatan penting yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pencatatan ini meliputi 2 saham, 2 sukuk, 1 obligasi, 1 waran, serta 1 Efek Beragun Aset Syariah. Pada tanggal 19 Juni, PT Pegadaian menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Pegadaian Tahap III Tahun 2023 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Pegadaian Tahap III Tahun 2023 yang resmi dicatatkan di BEI. Obligasi tersebut dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp1.995.000.000.000,00, sedangkan sukuk dengan nilai nominal Rp605.000.000.000,00. Kedua instrumen ini telah memperoleh peringkat idAAA (Triple A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.
Pada hari yang sama, dilaksanakan juga seremoni pencatatan perdana Efek Beragun Aset Syariah Berbentuk Partisipasi Sarana Multigriya Finansial – Bank Syariah Indonesia Nomor 1 Kelas A (EBAS-SP SMF-BRIS01 Kelas A). Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin melakukan peresmian pencatatan ini, dengan didampingi oleh sejumlah pejabat terkait dan perwakilan perusahaan. Seremoni tersebut menandai kehadiran produk keuangan syariah yang penting di pasar modal Indonesia.
Selain itu, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) juga mencatatkan sahamnya pada Papan Pengembangan BEI. VKTR merupakan perusahaan tercatat ke-43 di BEI pada tahun 2023. Perusahaan ini bergerak di sektor Consumer Cyclicals dan subsektor Automobiles & Components, dengan fokus pada industri Auto Components dan subindustri Auto Parts & Equipment.
Selain kegiatan pencatatan, BEI juga menyelenggarakan Workshop Wartawan Daerah (WWD) di Manado, Sulawesi Utara. Acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara wartawan di daerah dan menciptakan sinergi serta kolaborasi dalam pengembangan pasar modal Indonesia. Rangkaian acara WWD diisi dengan kunjungan ke Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Sulawesi Utara dan berbagai presentasi dan diskusi yang melibatkan para pemangku kepentingan di pasar modal.
Selanjutnya, pada tanggal 21 Juni, PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) mencatatkan sahamnya pada Papan Akselerasi BEI. RELF merupakan perusahaan tercatat ke-44 di BEI tahun ini. Perusahaan ini bergerak di sektor Properties & Real Estate, khususnya dalam industri Real Estate Management & Development dengan subindustri Real Estate Development & Management. Selain saham, waran dengan kode RELF-W juga dicatatkan bersamaan.
Pada tanggal 22 Juni, PT Mandala Multifinance Tbk menerbitkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Mandala Multifinance Tahap III Tahun 2023 yang dicatatkan di BEI. Sukuk tersebut memiliki nilai sebesar Rp500.000.000.000,00. Sukuk ini telah memperoleh peringkat idA(sy) (Single A Syariah) dari PEFINDO, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.
Dalam hal perdagangan di BEI, terdapat beberapa data yang menarik. Kapitalisasi pasar Bursa mengalami perubahan sebesar 0,84% menjadi Rp9.426,573 triliun. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan perubahan sebesar 0,88% atau berada pada posisi 6.639,733. Volume transaksi Bursa selama sepekan mengalami penurunan sebesar 8,88%, sedangkan nilai transaksi harian turun sebesar 16,38%. Frekuensi transaksi harian juga mengalami penurunan sebesar 17,27%. Di sisi investor asing, mereka mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp693,61 miliar dalam satu hari, dan sepanjang tahun 2023, mereka mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp16,015 triliun.