BeritaInvestor.id – Pasar keuangan global mengalami beragam pergerakan pada Kamis (14/9/2023) yang patut diperhatikan. Wall Street, indeks utama Bursa Saham Amerika Serikat (AS), mengalami penguatan yang signifikan dengan Dow Jones Industrial Average naik hampir 1%. Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia juga berakhir di zona hijau dengan kenaikan tipis.
Wall Street: Dow Jones Menguat
Wall Street, pusat kegiatan finansial global, menyaksikan kenaikan yang kuat pada Kamis. Dow Jones Industrial Average melonjak hampir 1%, naik sebanyak 331,58 poin atau 0,96%, mencapai level 34.907,11. S&P 500 juga mengalami kenaikan sebesar 0,84%, mencapai level 4.505,10, sementara Nasdaq Composite naik 0,81% ke level 13.926,05. Penguatan ini didorong oleh antusiasme para trader atas kebangkitan pasar Initial Public Offering (IPO) Wall Street dan sejumlah data ekonomi yang positif.
IHSG: Kinerja Positif di Pasar Saham Indonesia
Di Indonesia, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menunjukkan hasil positif. IHSG mengalami apresiasi tipis sebesar 0,34%, atau naik sebanyak 23,85 poin, dan ditutup di level 6.959. Investor aktif melakukan transaksi dengan total nilai mencapai Rp13,27 triliun, dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 35,34 miliar saham. Dalam pergerakan saham, 241 saham menguat, 282 mengalami koreksi, dan 232 saham stagnan. Namun, perlu dicatat bahwa enam dari 11 indeks sektoral melemah, terutama sektor infrastruktur yang mengalami penurunan sebesar 0,7%.
Kurs Rupiah: Menguat Terhadap Dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan dan ditutup di level Rp15.355 pada Kamis (14/9). Penguatan ini terkait dengan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan kenaikan sebesar 3,7% secara tahunan (YOY) pada Agustus 2023.
Harga Minyak Mentah: Tertinggi Tahun 2023
Harga minyak mentah mencapai puncak tertinggi tahun 2023 pada Kamis (14/9). Kenaikan ini dipicu oleh ekspektasi pasokan yang semakin ketat, meskipun ada kekhawatiran seputar perlambatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan persediaan minyak mentah AS. Minyak mentah Brent naik US$1,82 (1,98%) menjadi US$93,7 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$1,64 (1,85%) menjadi US$90,16 per barel. Ini adalah kali pertama dalam beberapa bulan bahwa harga minyak WTI melampaui level US$90 per barel.
Harga CPO: Penguatan di Bursa Malaysia Derivatives
Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) kembali mengalami kenaikan pada Kamis. Peningkatan ini dipicu oleh naiknya harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBoT). Kontrak berjangka CPO untuk September 2023 naik 25 Ringgit Malaysia per ton menjadi 3.660 Ringgit Malaysia per ton, sementara kontrak CPO Oktober 2023 menguat 25 Ringgit Malaysia menjadi 3.704 Ringgit Malaysia per ton.
Emas: Koreksi Harga pada Akhir Perdagangan
Harga emas mengalami koreksi pada akhir perdagangan Kamis. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange terkoreksi US$2,60 atau 0,13%, mencapai level US$1.932,5 per ounce. Sebelumnya, emas mencapai level tertinggi di akhir perdagangan, mencapai US$1.938,40 dan posisi terendah US$1.927,20.
Harga Batu Bara: Turun Setelah Puncak Tertinggi
Harga batu bara mengalami penurunan pada Kamis setelah mencapai level tertinggi dalam empat bulan pada Rabu (13/9/2023). Penurunan ini terjadi bersamaan dengan turunnya harga gas. Harga gas mengalami penurunan karena lemahnya permintaan, yang membantu mengimbangi kekhawatiran terkait pemogokan di beberapa fasilitas gas alam cair (LNG) Australia. Harga batu bara Newcastle untuk kontrak berjangka September 2023 turun US$2,10 menjadi US$160,15 per ton, sementara kontrak CPO Oktober 2023 mengalami koreksi sebesar US$3,05 menjadi US$164,95 per ton.
Penjualan Ritel AS: Meningkat 0,6%
Penjualan ritel AS naik sebesar 0,6% pada bulan Agustus 2023, melebihi ekspektasi pasar yang memproyeksikan kenaikan sebesar 0,2%. Selain itu, harga produsen juga naik sebesar 0,7%, melebihi ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 0,4%.
ECB: Suku Bunga Rekor Tertinggi
Bank Sentral Eropa (ECB) meningkatkan suku bunga utamanya menjadi 4% pada Kamis, mencapai rekor tertinggi. Keputusan ini menunjukkan komitmen ECB untuk mengatasi tantangan inflasi yang semakin meningkat.
Disclaimer : Artikel ini hanya bersifat informasional dan tidak mengandung rekomendasi investasi.