BeritaInvestor.id – Pasar modal Indonesia sepertinya akan memulai minggu ini dengan potensi pelemahan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada penutupan perdagangan Jumat, 18 Agustus 2023, IHSG mengalami penurunan sebesar 0,6% dan ditutup di level 6.859. Volume penjualan masih mendominasi pergerakan indeks, menciptakan pertimbangan untuk minggu yang akan datang.
Analis dari PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menyarankan agar para pelaku pasar berhati-hati terhadap area support di level 6.834. Jika IHSG berhasil menembus level tersebut, kemungkinan akan terjadi koreksi yang akan membentuk wave iv pada label hitam, dengan potensi arah koreksi menuju rentang 5.793-6.800.
Namun, apabila IHSG mampu bertahan di atas level 6.834, masih ada peluang bagi IHSG untuk menguat dan membentuk label merah dengan target di kisaran 6.966-7.013.
Herditya juga memberikan prediksi bahwa IHSG berada pada level support 6.834,6.798 dan level resistance 6.934,6.966 pada hari Senin ini.
Analis dari PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, menyoroti bahwa IHSG terlihat telah menembus support garis moving average (MA) 20 harian dengan membentuk lower low (LL) dengan volume perdagangan yang rendah. Meskipun kemungkinan terjadi rebound, namun selama IHSG berada di bawah garis MA20, potensi menguji support garis MA200 dan support bullish jangka panjang masih ada.
Wafi menambahkan, jika IHSG mampu melewati garis MA20, maka ada peluang untuk membentuk higher high (HH) dan melanjutkan fase bullish.
Dalam kaitannya dengan rekomendasi saham, Wafi memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Sido Muncul Tbk (SIDO), dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). Sementara itu, Herditya memilih saham PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan saham PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Rekomendasi Teknikal MNC Sekuritas:
PT Ace Hardware Tbk (ACES) – Buy on Weakness
Saham ACES mengalami koreksi sebesar 0,7% menjadi 710, namun koreksi ini masih tertahan oleh MA20. Herditya melihat bahwa ACES berada pada bagian wave y dari wave (ii), sehingga potensi koreksi dapat dimanfaatkan untuk aksi Buy on Weakness dengan rentang harga 635-680.
PT BFI Finance Tbk (BFIN) – Buy on Weakness
Saham BFIN menguat sebesar 0,4% menjadi 1.275 dan didominasi oleh volume pembelian. Wafi melihat bahwa BFIN berada pada bagian wave [iv] dari wave C dari wave (2), sehingga potensi koreksi dapat dimanfaatkan untuk aksi Buy on Weakness dengan rentang harga 1.235-1.265.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) – Buy on Weakness
Saham BMRI mengalami koreksi sebesar 0,4% menjadi 5.775, namun masih tertahan oleh volume penjualan. Herditya melihat bahwa BMRI berada pada bagian wave [iv] dari wave C, sehingga potensi koreksi dapat dimanfaatkan untuk aksi Buy on Weakness dengan rentang harga 5.550-5.675.
PT XL Axiata Tbk (EXCL) – Buy on Weakness
Saham EXCL menguat sebesar 3% menjadi 2.420 dengan volume pembelian yang meningkat. Wafi melihat bahwa EXCL berada pada bagian wave (v) dari wave [iii], sehingga masih ada peluang penguatan. Potensi Buy on Weakness pada rentang harga 2.320-2.370 dapat dimanfaatkan.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor