BeritaInvestor.id – Setelah penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 5,75% pada Januari 2025, dampaknya terhadap bunga kredit di perbankan tidak akan langsung terasa. Deputi Gubernur BI, Juda Agung, menjelaskan bahwa diperlukan waktu sekitar satu hingga dua kuartal untuk melihat pengaruh penurunan BI Rate ini dalam penurunan suku bunga kredit. Meskipun penurunan telah dilakukan, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level 5,75% pada bulan ini.
Dampak Penurunan BI Rate
Juda Agung menambahkan, saat ini dampak penurunan ini sudah mulai terlihat di pasar uang, khususnya di IndONIA, terutama pada transaksi repurchase agreement (Repo) yang menunjukkan penurunan. Namun, menurut PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, perubahan ini juga tidak akan langsung dirasakan dalam pertumbuhan kredit dan kinerja industri perbankan.
Proyeksi Pertumbuhan Kredit BNI
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, mengungkapkan bahwa untuk kinerja pembiayaan, mereka menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 10%-13% pada tahun 2025. Ia menekankan bahwa reaksi pasar terhadap penurunan BI Rate memerlukan waktu dan juga dipengaruhi oleh kondisi likuiditas di pasar. “Penurunan BI Rate tidak langsung membuat pasar bereaksi, tetapi kita perlu melihat kondisi likuiditas di pasar,” ujar Royke.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.