BeritaInvestor.id – Menjelang akhir tahun, bank-bank di Indonesia semakin agresif dalam menarik nasabah kaya atau High Net Worth Individual (HNWI), terutama di tengah pelemahan pertumbuhan tabungan di kalangan kelas menengah. Menurut Direktur Utama BJB (BJBR), Yuddy Renaldi, banyak bank berlomba-lomba menaikkan suku bunga simpanan untuk menarik nasabah dengan saldo besar, terutama yang memiliki tiering di atas Rp 5 miliar.
“Saat ini perbankan fokus menaikkan suku bunga simpanan untuk segmen HNWI. Simpanan di atas Rp 5 miliar tumbuh signifikan menjelang akhir tahun,” ujar Yuddy kepada CNBC Indonesia.
Pertumbuhan Simpanan Besar Menurut Data LPS
Menurut data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), jumlah rekening dengan saldo di atas Rp 5 miliar pada Juli 2024 meningkat sebesar 33,9% dibandingkan dengan Juli 2021. Sebaliknya, pertumbuhan rekening dengan saldo di bawah Rp 100 juta hanya mencapai 11,9% dalam periode yang sama, mencerminkan melemahnya daya beli di kalangan menengah bawah.
Bank DBS Indonesia: Pertumbuhan Dana Kelolaan yang Signifikan
Melfrida Gultom, Consumer Banking Director Bank DBS Indonesia, mengungkapkan bahwa Bank DBS mencatat pertumbuhan asset under management (AUM) sebesar 32% dari Juli 2022 hingga Juli 2024. Dalam periode yang sama, jumlah nasabah dengan saldo simpanan di atas Rp 5 miliar meningkat 16%.
Melfrida optimistis bahwa dengan potensi pemangkasan suku bunga acuan global yang kemungkinan diikuti oleh Bank Indonesia (BI), aliran dana ke pasar modal dan instrumen lainnya akan semakin meningkat. “Potensi pertumbuhan nasabah HNWI sangat besar, terutama dengan layanan personalisasi dan kualitas relationship manager kami yang unggul,” ungkapnya saat acara di Four Seasons Jakarta, Rabu (12/9/2024).
Strategi Bank DBS dan UOB dalam Menarik Nasabah Kelas Atas
Bank DBS Indonesia menawarkan layanan eksklusif DBS Treasures Private Client, yang menyediakan berbagai solusi pengelolaan dana personal serta akses ke jaringan internasional. Selain itu, bank ini juga menargetkan generasi penerus nasabah kaya melalui acara-acara khusus dan kemudahan pembukaan rekening untuk anak-anak mereka.
Sementara itu, UOB Indonesia fokus pada gaya hidup nasabah kelas atas. Herman Soesetyo, Head of Cards and Payment UOB Indonesia, menyatakan bahwa pertumbuhan segmen affluent di UOB tetap terjaga. Bank ini bahkan berkolaborasi dengan Telkomsel meluncurkan kartu kredit co-branded untuk mendukung gaya hidup digital nasabah kelas atas.
HSBC Perkuat Layanan Investasi untuk Nasabah Tajir
HSBC Indonesia juga aktif menarik nasabah kaya dengan menawarkan diversifikasi investasi melalui peluncuran produk reksa dana baru bersama BNP Paribas Asset Management. Produk ini memungkinkan nasabah HSBC Premier untuk berinvestasi dalam perusahaan teknologi global dengan penempatan minimum sebesar US$ 10.000.
Lanny Hendra, Wealth and Personal Banking Director HSBC Indonesia, menjelaskan bahwa bisnis pengelolaan kekayaan nasabah kaya berkontribusi 20-30% terhadap total pendapatan HSBC. “Nasabah kami tetap aktif berinvestasi di tengah gejolak pasar, dengan fokus pada investasi jangka panjang dan diversifikasi portofolio,” tuturnya.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor