BeritaInvestor.id – Indonesia telah mengambil keputusan untuk mengurangi skala perayaan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus di ibu kota baru, Nusantara. Keputusan ini diambil karena berbagai tantangan logistik, terutama dalam penyediaan makanan dan akomodasi di lokasi yang masih terpencil. Jumlah tamu yang diundang ke Nusantara dipangkas drastis dari rencana awal 8.000 orang menjadi hanya 1.300 tamu.
Presiden Joko Widodo mengumumkan keputusan ini dalam pidatonya saat upacara pembukaan lahan untuk pusat konvensi di ibu kota baru tersebut. Ini merupakan kali ketiga jumlah tamu resmi yang diundang ke perayaan di Nusantara dikurangi, meskipun pihak berwenang masih berencana membuka acara ini untuk ribuan penduduk lokal yang tidak memerlukan fasilitas penginapan.
Tantangan Pembangunan di Lokasi Terpencil
Presiden Jokowi, yang menjadi pendorong utama proyek Nusantara, menargetkan agar ibu kota baru ini bisa menggelar perayaan Hari Kemerdekaan sebelum masa jabatannya berakhir pada Oktober mendatang. Namun, proses pembangunan di Nusantara, yang berjarak lebih dari seribu kilometer dari Jakarta dan terletak di Pulau Kalimantan, berjalan lebih lambat dari yang diharapkan.
Perayaan Dibagi Antara Jakarta dan Nusantara
Karena keterbatasan kapasitas di Nusantara, perayaan Hari Kemerdekaan tahun ini akan dibagi menjadi beberapa bagian. Pertunjukan budaya dan latihan militer akan berlangsung di antara Jakarta dan Nusantara untuk mengakomodasi keterbatasan infrastruktur di ibu kota baru. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa perayaan tetap meriah meski dalam skala yang lebih terbatas di lokasi baru.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor