Pasar saham Indonesia ditutup melemah pada Senin (19/6/2023), dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,19 persen menjadi 6.686,05. IHSG mengalami penurunan sebesar 12,48 poin, setelah sempat mencapai level tertinggi di 6.705,03 dan terendah di 6.669,05.
Dalam sesi hari ini, terdapat 254 saham yang ditutup menguat, 269 saham melemah, dan 218 saham lainnya ditutup dengan harga yang sama seperti hari sebelumnya. Pergerakan sektoral juga bervariasi, dengan sektor teknologi mengalami koreksi terdalam sebesar 1,07 persen, diikuti sektor kesehatan yang turun 0,49 persen, dan sektor energi terkoreksi 0,28 persen. Di sisi lain, sektor transportasi naik 0,89 persen, sektor properti naik 1,01 persen, dan sektor konsumer non siklikal naik 0,18 persen meskipun IHSG mengalami penurunan.
[tv-chart symbol=”IDX:composite” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”2″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Mayoritas saham dalam daftar top 10 big caps ditutup dengan penurunan. Saham BBCA mengalami koreksi terdalam sebesar 0,55 persen, diikuti oleh BYAN dan BMRI yang masing-masing turun 0,49 persen. Sedangkan ASII menguat 0,36 persen dan BBNI naik 0,28 persen. TPIA dan GOTO stagnan pada harga penutupan sebelumnya.
Phintraco Sekuritas dalam risetnya menyebutkan bahwa pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh beberapa sentimen. Dari sisi eksternal, pasar akan mengantisipasi pernyataan dari Kepala The Fed, Jerome Powell, pada pekan depan (22/6/2023). Sebelumnya, The Fed telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,25 persen dan memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga sebanyak 2 kali lagi di sisa tahun 2023 karena tingkat inflasi Amerika Serikat masih di atas target. Dari sisi domestik, pasar juga akan mengamati keputusan Bank Indonesia yang akan menggelar rapat Dewan Gubernur (RDG) pada tanggal 21-22 Juni 2023. Diperkirakan Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,75 persen, mengingat tren penurunan inflasi menjadi 4 persen pada bulan Mei 2023 dan kondisi ekonomi Indonesia yang relatif stabil.