BeritaInvestor.id – Saham emiten energi baru dan terbarukan (EBT) milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), kembali mengalami penurunan signifikan dan menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan Rabu (5/6/2024). Pada pukul 13:50 WIB, saham BREN anjlok 10% ke posisi Rp 7.425 per unit. Saham BREN telah mencetak ARB empat kali berturut-turut.
Penurunan Saham BREN dan Dampaknya pada IHSG
Saham BREN kembali menyentuh ARB sejak pembukaan perdagangan sesi I hari ini. Pada pukul 09:55 WIB, saham BREN berada di posisi Rp 7.425 per unit, sesuai dengan Indicative Equilibrium Price (IEP). Akibatnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebelumnya sempat dibuka di zona hijau, terkoreksi hingga 1,4% ke posisi 6.999,88 pada pukul 13:54 WIB.
Metode Full Periodic Call Auction (FCA)
Perdagangan saham BREN masih menggunakan metode full periodic call auction (FCA), di mana investor hanya dapat melihat IEP dan Indicative Equilibrium Volume (IEV) pada jam-jam tertentu. Metode ini diterapkan karena saham BREN masih berada di papan pemantauan khusus. Akibatnya, BREN telah beberapa kali mencetak ARB dan membebani IHSG.
Papan Pemantauan Khusus
BREN masuk ke papan pemantauan khusus sejak perdagangan 28 Mei lalu, setelah suspensi kedua saham BREN dibuka oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya, BEI telah melakukan suspensi saham BREN sebanyak dua kali tahun ini, yakni pada 3 Mei dan 22 Mei. Suspensi pada 3 Mei bersifat cooling down dari peningkatan signifikan, sementara suspensi pada 28 Mei menyebabkan BREN masuk ke papan pemantauan khusus dengan notasi X.
Aturan BEI
Menurut Poin III.1.10 Peraturan BEI I-X, perusahaan tercatat akan ditempatkan pada papan pemantauan khusus apabila dikenakan penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari satu hari bursa akibat aktivitas perdagangan. Oleh karena itu, BREN keluar dari papan utama dan berpindah ke papan pemantauan khusus untuk sementara waktu.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor