BeritaInvestor.id – Greg Lindberg, pengusaha asuransi ternama di Amerika Serikat, mengaku bersalah atas tuduhan penipuan yang melibatkan skema penggelapan dana senilai US$2 miliar atau setara Rp31,56 triliun. Pengakuan ini disampaikan di Pengadilan Distrik AS di Charlotte, North Carolina. Lindberg, yang menghadapi 13 dakwaan, mengakui dua tuduhan utama, yaitu konspirasi dan konspirasi pencucian uang. Sebagian dari dana yang digelapkan digunakan untuk membiayai gaya hidup mewahnya, termasuk menyewa jet pribadi dan membeli rumah untuk pacarnya.
“Sebagai bagian dari kesepakatan, Lindberg juga akan membantu pemerintah dalam upaya memulihkan aset untuk mengembalikan dana kepada pemegang polis asuransi yang menjadi korban skema ini.”
Penangkapan dan Dampak Bagi Pemegang Polis
Kasus Lindberg mendapat sorotan setelah ia dituduh berupaya menyuap pejabat North Carolina yang mengawasi perusahaan-perusahaan asuransinya. Regulator North Carolina mengambil alih kendali perusahaan asuransi utama Lindberg pada 2019, meninggalkan ribuan pemegang polis dalam ketidakpastian. Para pemegang polis, banyak di antaranya adalah pensiunan dan investor konservatif, kini menantikan proses likuidasi yang dijadwalkan selesai pada akhir bulan ini agar dapat menerima dana yang seharusnya menjadi hak mereka.
Perjalanan Hukum dan Tuduhan Tambahan
Penyelidikan yang dilakukan oleh The Wall Street Journal pada 2019 mengungkap bahwa Lindberg diduga menggunakan dana perusahaan asuransi untuk berbagai kebutuhan pribadinya. Selain menyewa jet pribadi, ia juga diduga mendanai kegiatan pemantauan terhadap wanita. Sejak itu, dua mantan staf Lindberg ditetapkan sebagai rekan konspirator dalam kasus ini. Satu orang telah mengaku bersalah, sementara yang lainnya bekerja sama dengan jaksa.
“Lindberg terus membantah beberapa tuduhan dan menyatakan bahwa ia hanya ‘terperangkap dalam skema penyuapan’. Namun, pengakuan bersalah ini menjadi titik balik dalam perjalanan kasus hukum yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.”
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor