BeritaInvestor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengeluarkan pengumuman unusual market activity (UMA) yang menarik perhatian terkait dengan saham PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH). Pengumuman ini, yang bertanggal 29 September 2023, dikeluarkan oleh BEI karena terjadi peningkatan harga saham DOOH yang signifikan dan di luar kebiasaan.
Pengumuman BEI menjelaskan bahwa meskipun terdapat peningkatan harga yang tidak biasa pada saham DOOH, hal ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Namun, keputusan untuk mengeluarkan UMA ini menunjukkan bahwa BEI sedang memantau dan mengevaluasi perkembangan saham DOOH dengan cermat.
Saham PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) memperlihatkan lonjakan signifikan, naik sebesar 23% menjadi Rp 123 pada perdagangan Jumat (29/9/2023). Bahkan dalam kurun waktu satu bulan sebelumnya hingga penutupan tanggal 29 September, harga saham DOOH telah melesat hingga 146%, naik dari Rp 50.
Perlu dicatat bahwa Era Media Sejahtera baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 8 Mei 2023 setelah sukses menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) yang efektif pada tanggal 2 Mei. Saat IPO, perusahaan ini melepas sebanyak 20% saham dengan harga Rp 100 per saham, yang menghasilkan dana sekitar Rp 154,75 miliar.
Meski sempat mengalami penurunan harga setelah IPO hingga mencapai Rp 50, saham DOOH tiba-tiba mengalami lonjakan yang mencolok, terutama sejak tanggal 22 September.
BEI mencatat bahwa informasi terakhir mengenai perusahaan tercatat ini diperbarui pada tanggal 14 September 2023 melalui website BEI, yang mencakup laporan penggunaan dana hasil penawaran umum.
Dengan terjadinya UMA atas saham DOOH, BEI saat ini tengah memantau perkembangan saham ini dengan cermat. DOOH, yang telah beroperasi sejak tahun 2021, mengalami transformasi menjadi perusahaan media owner sejak tahun 2022 dengan lebih dari 300 aset media dalam portofolionya.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor