Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Penguatan Rupiah Terus Berlanjut di Tengah Isu Dolar AS

by Tim Redaksi
11, February, 2025
in Ekonomi
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Rupiah Berpeluang Terus Menguat
Rupiah telah menguat selama dua hari terakhir dan diperkirakan akan melanjutkan tren ini pada hari Kamis, di tengah perhatian pasar terhadap data pekerjaan di Amerika Serikat (AS). Penyebab volatilitas pasar saat ini terkait dengan isu tarif dari Donald Trump, Presiden AS.

Indeks Dolar AS Turun
Indeks dolar AS mencatat penurunan. Pada penutupan pasar New York dini hari tadi, indeks ini turun 0,35% menjadi 107,57, yang merupakan level terendah dalam hampir dua minggu.

Imbal Hasil Surat Utang Menurun
Pergerakan imbal hasil surat utang AS juga mengalami penurunan, terutama untuk tenor yang lebih panjang. Di pasar luar negeri, kontrak forward rupiah (NDF) menguat meskipun hanya sedikit dan pagi ini tercatat di Rp16.326/US$. Ini masih lebih lemah dibandingkan posisi penutupan rupiah di pasar spot kemarin yang berada di Rp16.285/US$.

Mata Uang Asia Melemah
Pagi ini, sebagian besar mata uang Asia bergerak turun, dengan won Korea Selatan melemah 0,11%, dan ringgit 0,09%. Sementara itu, dolar Singapura, dolar Hong Kong, dan yuan offshore juga sedikit menurun. Hanya yen dan baht yang mengalami penguatan terbatas, masing-masing 0,03% dan 0,01%. Hal ini menunjukkan bahwa rupiah masih memiliki kesempatan untuk menguat, meskipun trader cenderung akan berhati-hati menjelang rilis data nonfarm payroll AS pada hari Jumat.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Laporan Ekonomi Dalam Negeri
Dari dalam negeri, laporan mengenai kinerja ekonomi tahun 2024 menunjukkan kekhawatiran terhadap stagnasi ekonomi, dengan pertumbuhan hanya mencapai 5,03%, di bawah target Pemerintah RI sebesar 5,2%. Ini menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia setelah pandemi Covid-19 masih belum sepenuhnya berhasil.

Tantangan Pemerintahan Prabowo
Stagnasi yang berkepanjangan ini menjadi tantangan besar bagi Pemerintahan Prabowo Subianto, yang ingin mencapai pertumbuhan 8% dalam lima tahun mendatang. Secara teknis, nilai rupiah memiliki potensi untuk melanjutkan penguatan hari ini dengan target resistance di RP16.250/US$ hingga Rp16.220/US$. Level resistance yang perlu dicermati selanjutnya adalah Rp16.200/US$, mendekati level psikologis.

Pernyataan Pejabat Federal Reserve
Sementara itu, para pelaku pasar mencermati pernyataan pejabat Federal Reserve, yang memperingatkan tentang risiko inflasi akibat kebijakan Trump. Gubernur Fed Chicago, Austan Goolsbee, menegaskan bahwa tarif dagang yang tinggi dapat mengganggu rantai pasokan dan memicu inflasi yang lebih tinggi.

Menteri Keuangan AS Menyoroti Imbal Hasil Obligasi
Di sisi lain, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa pemerintahan Trump lebih fokus pada imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun untuk menurunkan biaya pinjaman, bukan pada suku bunga acuan jangka pendek. Ia menambahkan bahwa menurunkan harga energi akan sangat membantu menekan inflasi dan memberikan optimisme masa depan bagi masyarakat kelas pekerja.

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

Rupiah Melemah, Apa Penyebabnya dan Dampaknya?

Next Post

Rupiah Menguat Pagi Ini Didukung Penurunan Yield SUN

Next Post

Rupiah Menguat Pagi Ini Didukung Penurunan Yield SUN

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor