BeritaInvestor.id – Nilai tukar rupiah mengalami penguatan yang signifikan menjelang Pidato Pengantar Nota Keuangan 2024 yang dijadwalkan akan disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada siang ini. Menurut data dari Refinitiv, pada pukul 13:45 WIB, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 15.285/U$1. Penguatan ini mencapai 0,33%, atau hampir 0,5%. Bahkan, rupiah berhasil melewati level psikologis Rp 15.300/US$1. Kondisi ini berbeda dengan dua hari sebelumnya, di mana mata uang rupiah terdorong turun hingga mencapai level Rp 15.300/US$1 akibat tekanan eksternal yang cukup besar.
Penguatan rupiah ini merupakan perubahan signifikan setelah beberapa hari mengalami pelemahan yang cukup besar. Dalam tiga hari terakhir, rupiah mengalami penurunan sebesar 1,01%.
Sorotan pada Pidato Pengantar Nota Keuangan 2024 Jokowi telah menarik perhatian pelaku pasar dan pengusaha. Pidato tersebut dijadwalkan akan disampaikan pada pukul 14:15 WIB. Antisipasi terhadap pidato ini berkaitan erat dengan arah pembangunan Indonesia ke depan. Presiden diharapkan akan membahas berbagai aspek penting, termasuk target makro ekonomi, penerimaan negara, belanja pemerintah, dan pembiayaan pada tahun 2024.
Tahun 2024 menjadi periode penting bagi pemerintahan Jokowi, sehingga Pidato Pengantar Nota Keuangan 2024 memiliki relevansi yang signifikan. Pidato Kenegaraan yang telah disampaikan oleh Presiden pada pagi hari juga menyoroti pentingnya hilirisasi bagi Indonesia dalam mengembangkan ekonomi.
Reaksi positif dari pelaku pasar terhadap penekanan Presiden terhadap hilirisasi membantu menguatkan rupiah. Kekokohan rupiah ini diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap nilai ekspor Indonesia dan kinerja ekonomi secara keseluruhan.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor