BeritaInvestor.id – Penggunaan sistem pembayaran digital QRIS di Sulawesi Tenggara terus meningkat. Hingga Desember 2024, volume transaksi QRIS mencapai 12.579.611 transaksi, meningkat 284,6% dari 3.270.791 transaksi tahun lalu. Kepala KPw BI Sultra, Doni Septadijaya, mengungkapkan bahwa jumlah pengguna QRIS di daerah ini melonjak menjadi 271.531 orang, naik 31,2% dari 207.001 pengguna pada Desember 2023.
Pertumbuhan Jumlah Merchant
Pertumbuhan tidak hanya terlihat dari jumlah pengguna, tetapi juga merchant. Hingga akhir tahun 2024, total merchant yang menggunakan QRIS mencapai 173.964, di mana 97% di antaranya adalah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara, Thathit Suryono, menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan penggunaan QRIS.
Optimisme terhadap Masa Depan QRIS
Thathit Suryono optimistis tren positif ini akan berlanjut hingga 2025. Ia percaya prospek penggunaan QRIS masih cerah berkat faktor pendukung seperti jaringan internet yang semakin luas dan inovasi dalam produk perbankan, seperti mobile banking. Hal ini akan membantu menjaga perputaran dana dalam sistem perbankan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Biaya Transaksi QRIS
Satu hal menarik, transaksi menggunakan QRIS tidak dikenakan pajak. Namun, penjual masih dikenakan biaya transaksi. Mulai 1 Desember 2024, transaksi hingga Rp 500.000 tidak akan dikenakan biaya. Untuk transaksi di atas Rp 500.000, akan dikenakan biaya 0,3%, tergantung pada kebijakan masing-masing bank. Beberapa bank bahkan tidak mengenakan biaya tambahan ini sama sekali.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.