BeritaInvestor.id – Pada hari Senin, 9 Oktober 2023, Barito Renewables Energi (BREN), sebuah perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu yang bergerak di bidang energi hijau, resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Debut perdana saham BREN tidak hanya mengesankan, tetapi juga menciptakan lonjakan luar biasa.
Saham BREN dibuka dengan melonjak hingga mencapai batas auto rejection atas atau menguat sebesar 25%. Dengan demikian, kapitalisasi pasar perusahaan energi panas bumi ini saat ini mencapai Rp 130,44 triliun. Ini berbeda jauh dari estimasi awal saat IPO, di mana kapitalisasi pasar BREN diperkirakan akan mencapai Rp 104,77 triliun. Keberhasilan ini menjadikannya salah satu dari 20 perusahaan paling berharga di BEI.
Prestasi yang luar biasa ini juga berdampak signifikan pada kekayaan anak-anak Prajogo Pangestu yang secara tidak langsung memiliki saham di BREN. Ketiga anak Prajogo memiliki kepemilikan saham melalui Green Era Energi Pte. Ltd (GEE), yang setelah IPO akan mengalami dilusi menjadi 23,52%.
GEE sendiri dimiliki oleh ketiga anak Prajogo, bersama dengan Erwin Ciputra, yang merupakan Direktur BREN sekaligus Presiden Direktur Chandra Asri Petrochemical (TPIA), dengan kepemilikan saham sebesar 6,01% di GEE. Sementara Agus Salim Pangestu dan Baritono Prajogo Pengestu masing-masing memiliki 4,99% saham GEE. Nancy Pangestu Tabardel memiliki kepemilikan langsung dan tidak langsung sekitar 84,01% sisanya.
Nancy secara tidak langsung memegang saham BREN senilai 19,76%, menjadikannya salah satu yang terkaya di Indonesia dengan kekayaan yang mencapai triliunan rupiah. Sementara dua saudaranya, Agus dan Baritono, akan memiliki saham BREN senilai Rp 1,53 triliun setelah IPO.
Prajogo Pangestu sendiri, yang mengendalikan 45,84% saham BREN secara tidak langsung, mencatatkan kekayaan terikat pada saham geotermal ini senilai Rp 59,79 triliun pasca perdagangan.
Perlu dicatat bahwa saham GEE yang dimiliki anak-anak Prajogo saat ini digadaikan kepada Bangkok Bank sesuai dengan Deed of Pledge Over Shares No. 80 tanggal 28 Maret 2023 antara GE dan Bangkok Bank. Dana hasil IPO akan sebagian digunakan untuk membayar utang perusahaan kepada Bangkok Bank.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor