BeritaInvestor.id – Bank Panin (PNBN) menutup tahun 2024 dengan laba bersih mencapai Rp2,73 triliun, meningkat sebesar 7,9% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,53 triliun. Laba per saham sekarang berada di Rp113,67, naik dari sebelumnya Rp105,11. Tercatat, pendapatan bunga bersih adalah Rp8,9 triliun, menurun dari Rp9,2 triliun. Total pendapatan bunga meningkat menjadi Rp15,45 triliun dari Rp14,58 triliun, sementara bunga yang diperoleh juga naik menjadi Rp15,01 triliun dari Rp14,13 triliun. Namun, provisi dan komisi kredit turun menjadi Rp436,88 miliar dari Rp451,41 miliar, dan beban bunga meningkat menjadi Rp6,54 triliun dibandingkan Rp5,38 triliun.
Pendapatan Operasional yang Menurun
Pendapatan operasional lainnya tercatat Rp2,18 triliun, turun dari Rp2,57 triliun. Pendapatan dari transaksi valuta asing mencapai Rp129,6 miliar, sedikit meningkat dari Rp124,58 miliar, sedangkan keuntungan dari penjualan efek adalah Rp161,21 miliar, naik dari Rp142,97 miliar. Provisi dan komisi lainnnya mengalami penurunan menjadi Rp144,65 miliar dari Rp150,05 miliar, dan bagian laba bersih dari entitas asosiasi juga turun menjadi Rp32,28 miliar dari Rp53,14 miliar.
Pengeluaran yang Mengalami Kenaikan
Beban operasional lainnya mencapai Rp5,71 triliun, meningkat dari Rp5,34 triliun. Beban umum dan administrasi juga naik menjadi Rp2,16 triliun dari Rp1,97 triliun, sementara beban tenaga kerja meningkat menjadi Rp2,55 triliun dari Rp2,43 triliun. Sebaliknya, beban kerugian penurunan nilai berkurang menjadi Rp1,67 triliun dibandingkan dengan Rp2,75 triliun. Laba operasional tercatat Rp3,7 triliun, sedikit meningkat dari Rp3,67 triliun.
Rugi Non-Operasional dan Pajak
Rugi non-operasional bersih tercatat Rp48,08 miliar, turun dari surplus Rp96,37 miliar. Laba sebelum pajak adalah Rp3,65 triliun, mengalami penurunan dari Rp3,77 triliun, dengan beban pajak penghasilan yang naik menjadi Rp788,13 miliar dari Rp770,19 miliar. Akhirnya, laba bersih tahun berjalan tercatat Rp2,86 triliun, menurun dari Rp3 triliun.
Total Aset dan Ekuitas
Jumlah ekuitas PNBN tercatat sebesar Rp56,06 triliun, meningkat dari Rp53,31 triliun tahun sebelumnya. Total dana syirkah temporer juga bertambah menjadi Rp11,66 triliun, dibandingkan Rp10,54 triliun. Di sisi lain, jumlah liabilitas meningkat menjadi Rp176,22 triliun dari Rp158,14 triliun, dan total aset naik menjadi Rp243,995 triliun, naik dari Rp222,01 triliun pada akhir 2023.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.