PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatat kinerja yang positif dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada kuartal I 2023. Keberhasilan ini akan mendorong BNBR untuk terus melakukan ekspansi bisnisnya melalui PT Modula Sustainability Indonesia (Modula).
Berdasarkan laporan keuangan BNBR, pendapatan pada kuartal I 2023 mencapai Rp 835,36 miliar, naik 47,52% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 566,24 miliar.
Lini bisnis infrastruktur dan manufaktur memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan BNBR, mencapai Rp 814,58 miliar. Angka ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan kuartal I 2022 yang sebesar Rp 537,11 miliar.
Selain itu, BNBR juga mengembangkan usaha baru melalui PT Modula Sustainability Indonesia (Modula), dengan berinvestasi di subsektor teknologi konstruksi pencetakan 3-dimensi (3DCP). BNBR menjalin kemitraan dengan COBOD International dari Denmark, yang memiliki koneksi dengan perusahaan-perusahaan dunia seperti GE (AS), Cemex (Belanda), Holcim (Swiss), dan Peri (Jerman).
Anindya N. Bakrie, Direktur Utama dan CEO BNBR, menjelaskan bahwa Modula membuka peluang bisnis baru bagi PT BBI yang sebelumnya fokus pada industri bahan bangunan. Modula memberikan alternatif dalam konstruksi bangunan dengan teknologi yang cepat, canggih, dan ramah lingkungan.
Selain unit bisnis baru, beberapa unit usaha BNBR juga mencatat kinerja yang positif. PT Bakrie Pipe Industries (BPI), misalnya, berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp 2,06 triliun, naik 93,1% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,06 triliun.
“Pendapatan BPI meningkat seiring dengan permintaan dari pasar umum sebesar Rp 578,5 miliar, dari Rp 706 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp 1,28 triliun pada tahun 2022, dan juga ditandai dengan peningkatan pesanan dari sektor migas sebesar Rp 415,5 miliar (dari Rp 361,5 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp 777 miliar pada tahun 2022),” ungkap Anindya dalam presentasi publik, Jumat (16/6).
[tv-chart symbol=”IDX:BNBR” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Selain itu, pendapatan PT Bakrie Autoparts juga meningkat 38% dari Rp 679 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp 934,7 miliar pada tahun 2022. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan volume penjualan.
Peningkatan tersebut terjadi karena adanya permintaan yang lebih tinggi di pasar grosir ATPM, terutama Mitsubishi & Hino, serta pasar suku cadang yang didorong oleh kebijakan stimulus PPNBM 0 persen hingga September 2022. Permintaan atas produk casting juga meningkat sebagai dampak dari permintaan produk dengan standar Euro-4 dan permintaan ekspor atas salah satu produk terlaris Mitsubishi, yaitu MPV Xpander.