BeritaInvestor.id – Beberapa perusahaan multifinance di Indonesia menilai bahwa pemilu 2024 tidak akan terlalu berpengaruh terhadap sektor pembiayaan investasi. Mereka bahkan optimistis bahwa pembiayaan investasi akan tetap tumbuh pada tahun depan.
Salah satu perusahaan yang optimistis adalah CIMB Niaga Auto Finance (CNAF). Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman, menyatakan keyakinannya bahwa CNAF dapat tetap tumbuh meski di tengah agenda pemilu 2024. Ristiawan mengungkapkan bahwa CNAF akan menerapkan berbagai strategi untuk mendukung pertumbuhan pada tahun mendatang.
“Salah satu strategi CNAF adalah memberikan suku bunga yang bersaing dengan pasar melalui berbagai kanal penjualan,” ungkap Ristiawan kepada Kontan.co.id pada Senin (13/11).
Menurut Ristiawan, nilai pembiayaan investasi CNAF hingga Oktober 2023 mencapai Rp 408 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar 96% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Ia menekankan bahwa peningkatan ini mencerminkan minat masyarakat yang terus meningkat terhadap investasi setiap tahunnya. Penggunaan pembiayaan investasi di CNAF umumnya digunakan untuk pembelian aset kendaraan yang akan digunakan untuk kegiatan produktif.
Ristiawan juga menyampaikan bahwa pembiayaan investasi di CNAF sampai Oktober 2023 menyumbang sekitar 5% dari total aset pembiayaan. Pada periode yang sama, CNAF mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp 6,95 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Berbeda dengan CNAF, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) juga tetap optimistis terhadap prospek pembiayaan investasi, meskipun dihadapkan dengan pemilu 2024. Direktur Keuangan WOM Finance, Cincin Lisa, mengungkapkan keyakinan tersebut didukung oleh stabilitas politik dan ekonomi Indonesia yang saat ini berada dalam kondisi yang cukup baik.
Cincin menjelaskan bahwa pertumbuhan WOM Finance mencapai angka yang drastis hingga September 2023. WOM Finance berhasil menyalurkan pembiayaan investasi sebesar Rp 1,2 triliun hingga September 2023, mengalami kenaikan sebesar 112% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 587 miliar.
“Pertumbuhan ini disebabkan oleh perbaikan kondisi ekonomi Indonesia baik secara makro maupun mikro, yang turut mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan,” ujar Cincin. Ia menambahkan bahwa kontribusi pembiayaan investasi WOM Finance hingga September 2023 mencapai 29% dari total pembiayaan perusahaan yang mencapai Rp 4,3 triliun. Cincin juga memproyeksikan bahwa pembiayaan investasi WOM Finance hingga akhir tahun akan melampaui Rp 1,6 triliun.
BNI Multifinance atau BNI Finance juga melihat bahwa prospek pembiayaan investasi pada tahun depan akan tetap stabil, meskipun dihadapkan dengan pemilu 2024. Direktur Bisnis BNI Multifinance, Albertus Hendi, menekankan perlunya mitigasi yang tepat untuk menjaga keamanan investasi di tengah agenda pemilu.
Albertus menyampaikan bahwa BNI Finance mencatatkan nilai pembiayaan investasi hingga Oktober 2023 sebesar Rp 420 miliar, mengalami peningkatan sebesar 18% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Ia menjelaskan bahwa kenaikan ini disebabkan oleh ekspansi ke debitur non-captive Bank BNI.
Pembiayaan investasi di BNI Finance hingga Oktober 2023 membentuk 18% dari total pembiayaan perusahaan. Albertus menyoroti bahwa rata-rata pembiayaan investasi perusahaan digunakan untuk kendaraan operasional, komersial, dan alat berat yang mendukung kegiatan bisnis debitur.
Menanggapi prospek ke depan, Albertus menyatakan bahwa biasanya pembiayaan investasi agak menurun pada Desember, namun meningkat saat November. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan debitur yang menunda pengambilan unit hingga awal tahun baru, bukan karena menunda kebutuhan, melainkan karena akhir tahun.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor