BeritaInvestor.id – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumumkan akan segera menandatangani kesepakatan pelepasan atau divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada Senin, 26 Februari 2024. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) menyampaikan bahwa proses divestasi ini memang mengalami keterlambatan, namun ia memastikan pengambilalihan 14% saham INCO oleh holding BUMN Tambang, MIND ID, akan segera terealisasi.
Saham yang dilepaskan berasal dari dua pemegang saham INCO, yaitu Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd (SMM). Tiko enggan mengungkapkan nilai divestasi karena INCO merupakan perusahaan terbuka, namun ia memastikan harganya telah disepakati oleh para pemegang saham.
Saat ini, VCL menguasai 43,79% saham INCO dan SMM memiliki 15,03%. Sementara publik memiliki 20% saham dan MIND ID sendiri sudah memiliki 20% saham. Melalui divestasi ini, MIND ID akan menambah kepemilikan sahamnya menjadi 34%, sehingga menjadi pemegang saham mayoritas di INCO.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menambahkan bahwa dengan menjadi pemegang saham mayoritas, BUMN akan memiliki hak untuk menempatkan direksi dan komisaris di INCO.
Proses divestasi INCO ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk meningkatkan kontrol dan pengaruhnya di sektor pertambangan nikel yang vital. Diharapkan dengan dikuasainya INCO oleh BUMN, nilai tambah dan manfaat dari industri nikel dapat dioptimalkan untuk kepentingan nasional.
Dampak Divestasi
Divestasi INCO expected to have several impacts:
- Penguasaan BUMN: Penguasaan BUMN di sektor nikel semakin kuat, memungkinkan optimalisasi nilai tambah dan manfaat industri nikel.
- Perubahan Tata Kelola: BUMN akan memiliki hak menempatkan direksi dan komisaris, membawa perubahan dalam tata kelola dan strategi perusahaan.
- Prospek Saham: Divestasi dapat memicu volatilitas saham INCO dalam jangka pendek, namun prospek jangka panjangnya perlu dianalisis lebih lanjut.
Analisis dan Prospek
Analis pasar memprediksi bahwa divestasi INCO akan membawa perubahan signifikan dalam struktur kepemilikan dan tata kelola perusahaan. Hal ini dapat memicu volatilitas saham INCO dalam jangka pendek.
Namun, dalam jangka panjang, prospek saham INCO diprediksi akan positif, didorong oleh:
- Permintaan nikel yang meningkat: Nikel merupakan bahan baku utama baterai kendaraan listrik, yang permintaannya terus meningkat.
- Posisi INCO sebagai salah satu produsen nikel terbesar: INCO memiliki cadangan dan sumber daya nikel yang besar, menjadikannya pemain penting dalam industri nikel global.
- Kontrol BUMN: Diharapkan BUMN dapat membawa strategi dan investasi baru untuk meningkatkan kinerja INCO.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor