BeritaInvestor.id – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi membantah klaim sejumlah ekonom yang menyebut lonjakan pembelian emas di Indonesia menjadi sinyal kekhawatiran masyarakat terhadap perekonomian lesu. Ia menegaskan, kenaikan harga emas nasional dipengaruhi naiknya harga global akibat ketegangan geopolitik dan geoekonomi.
Alasan Global Mempengaruhi Kenaikan Harga Emas
Prasetyo mengungkapkan peningkatan permintaan emas global sebesar 10% menjadi faktor utama. “Kondisi ekonomi dalam negeri bukan penyebabnya,” kata dia, menambahkan bahwa masyarakat lebih memilih emas sebagai investasi aman lantaran harga cenderung stabil dan naik.
Ranah Investasi Aman: Peran Bank Emas
Pemerintah juga menjadikan bank emas (bullion bank) sebagai instrumen peningkat kepercayaan. “Bank ini memudahkan investasi dengan jaminan keamanan, seperti yang diresmikan Presiden baru-baru ini,” ujar Prasetyo.
Masyarakat Masih Khawatir Soal Ekonomi?
Pandangan sebaliknya disampaikan ahli perencanaan finansial Ahmad Gozali. Ia menilai lonjakan pembelian emas terkait kekhawatiran akan inflasi dan gejolak nilai tukar rupiah akibat perang dagang AS-China. “Pembukaan perdagangan bebas justru memicu masyarakat untuk berlindung dengan emas,” tuturnya.
Saat ini, harga emas Antam berada di Rp 1,965 juta/gram, turun Rp 1.000 dari hari sebelumnya. Sementara buyback mencapai Rp 1,814 juta/gram. Emas tetap menjadi safe haven untuk menghindari risiko moneter.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.