BeritaInvestor.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah akan tetap fokus pada kondisi fundamental ekonomi Indonesia. Pernyataan ini menyusul penurunan peringkat saham MSCI Indonesia oleh Morgan Stanley dari ‘equal weight’ menjadi ‘underweight’. “Tentu kita masih melihat jangka panjang dan berharap situasi fundamental ini bisa didorong lagi,” ujar Airlangga saat ditemui di kantornya pada Jumat (28/2/2025).
Pernyataan Sekretaris Kemenko Perekonomian Dikonfirmasi oleh Susiwijono Moegiarso, Sekretaris Kemenko Perekonomian, yang mengatakan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah menyampaikan bahwa kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih baik, terbukti dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang stabil. “Fundamental makronya masih baik. Namun, angka kita baru sampai Januari. Mudah-mudahan Februari juga akan bagus,” kata Susiwijono.
Indeks Keyakinan Konsumen Januari 2025 Pada Selasa (11/2/2025), Bank Indonesia merilis Survei Konsumen untuk Januari 2025, dengan IKK tercatat di angka 127,2. IKK di atas 100 menunjukkan bahwa konsumen optimis tentang perekonomian saat ini hingga enam bulan ke depan. Namun, angka ini sedikit menurun dari Desember 2024 yang sebesar 127,7, mencerminkan sedikit penurunan optimisme.
Pendapat Morgan Stanley tentang Pasar Saham Morgan Stanley menurunkan peringkat saham MSCI Indonesia menjadi ‘underweight’ yang menunjukkan pandangan pesimistis terhadap pasar saham Indonesia. Keputusan ini didasarkan pada menurunnya return on equity (ROE) emiten domestik akibat kondisi pertumbuhan ekonomi yang melemah. Jonathan Garner, Ahli Strategi di Morgan Stanley, menjelaskan bahwa indikator ekonomi terbaru menunjukkan kurangnya momentum pertumbuhan yang disebabkan oleh lemahnya siklus belanja modal di Indonesia. “Investasi terhadap PDB bergerak sideways sepanjang tahun 2025, sekitar 29% PDB dibandingkan rata-rata 32% sebelum pandemi Covid-19. Ini dapat berpengaruh pada berkurangnya penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan pendapatan,” ungkap Garner.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.