BeritaInvestor.id – Pemerintah mencatat penerbitan utang neto sebesar Rp282,6 triliun hingga akhir Maret 2025. Angka ini telah memenuhi 44% dari target pembiayaan utang tahun ini sebagai upaya menjaga likuiditas fiskal di tengah tekanan ekonomi global.
Tren Pembiayaan APBN yang On-Track
Pemerintah menutup defisit anggaran sebesar Rp104,2 triliun, atau 0,43% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Meski naik dibanding periode sebelumnya, defisit tetap jauh di bawah batas maksimal yang ditetapkan sebesar 2,53% PDB. Kementerian Keuangan menyatakan target pembiayaan berjalan efisien dengan risiko terkendali.
Pengelolaan Dana: Utama SBN dan Transfer ke Daerah
Sebagian besar pembiayaan APBN dipenuhi melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto. Penerimaan negara mencapai Rp516,1 triliun dari pajak dan kepabeanan. Di sisi belanja, total pengeluaran mencapai Rp620,3 triliun, termasuk Rp207,1 triliun transfer ke daerah (TKD).
Strategi Fiskal untuk Pembangunan Berkelanjutan
Pemerintah menegaskan alokasi dana prioritaskan pada ketahanan pangan, pendidikan, dan transformasi energi. Surplus keseimbangan primer sebesar Rp17,5 triliun menggambarkan fundamental fiskal yang tetap kuat.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.