BeritaInvestor.id – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) masih terus menunjukkan potensi kenaikan, tetapi pertanyaannya adalah, saham-saham CPO mana yang bisa memberikan keuntungan saat ini? Sejumlah indikator teknikal, termasuk stochastic%D optimized, RSI optimized, dan william%R optimized, menunjukkan bahwa pasar berada dalam kondisi jenuh beli (overbought). Analis dari Mirae Asset Sekuritas, Tasrul Tanar, menjelaskan bahwa meskipun potensi kenaikan masih ada, namun sudah mulai terbatas, seperti yang diulasnya pada Senin (15/1/2024).
Trading range CPO saat ini berkisar antara 3.657-3.895, menjadi acuan bagi para pemodal untuk mempertimbangkan saham-saham CPO ini dengan rekomendasi beli dan jual. Saham-saham yang patut dicermati termasuk AALI, DSNG, GZCO, LSIP, STAA, dan TAPG.
Mirae Asset Sekuritas memberikan rekomendasi buy on weakness untuk saham LSIP dengan target harga Rp 910. Trading harian direkomendasikan pada kisaran harga Rp 875-890 dengan cut loss di Rp 865. Pemodal juga dapat mempertimbangkan buy on weakness saham STAA dengan target harga Rp 880, dan kisaran harga harian Rp 840-860, serta cut loss di Rp 810.
Sementara itu, saham DSNG menjadi pilihan speculative buy dengan target harga Rp 600. Trading harian direkomendasikan pada kisaran harga Rp 530-560 dengan cut loss di Rp 515.
Namun, bagi pemodal yang ingin melakukan penjualan, saham AALI direkomendasikan sell on strength dengan target harga Rp 7.225. Kisaran harga harian untuk trading adalah Rp 7.075-7.200, dengan cut loss di Rp 7.050. Saham GZCO juga bisa dijual dengan sell on strength dan target harga Rp 126, kisaran harga harian Rp 106-122, serta cut loss di Rp 104.
Tidak ketinggalan, pemodal juga dapat melakukan sell on strength untuk saham TAPG dengan target harga Rp 570. Kisaran harga harian untuk trading adalah Rp 525-550, dengan cut loss di Rp 515.
Menurut Girta Yoga, Research and Development ICDX, tren bullish harga CPO diperkirakan akan berlanjut dalam pekan ini. Sentimen positif dari potensi peningkatan permintaan China, data ekspor CPO Malaysia, hingga kenaikan harga minyak kedelai mendukung prediksi tersebut. Yoga menambahkan bahwa harga CPO berpotensi tetap bullish, dengan level resistance di kisaran 3.900-3.925 ringgit Malaysia per ton, dan potensi mencapai level support di kisaran harga 3.800-3.775 ringgit Malaysia per ton jika terdapat katalis negatif.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor