BeritaInvestor.id – Harga emas terus mengalami penurunan setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang dirilis tidak sesuai dengan ekspektasi pasar. Pada perdagangan Kamis (20/7/2023), harga emas di pasar spot ditutup pada posisi US$ 1.969,62 per troy ons, mengalami pelemahan sebesar 0,39%. Pelemahan tersebut merupakan kelanjutan dari penurunan 0,07% pada perdagangan hari sebelumnya. Namun, terdapat sedikit perbaikan pada harga emas pada pagi hari ini. Pada perdagangan Jumat (21/7/2023) pukul 06:26 WIB, harga emas berada di posisi US$ 1.971,69 per troy ons atau menguat sebesar 0,11%.
Pelemahan harga emas ini terjadi karena data tenaga kerja AS menunjukkan tren yang masih kuat. Jumlah klaim pengangguran di AS hanya turun sebanyak 9.000 menjadi 228.000 pada pekan yang berakhir pada 15 Juli. Angka tersebut merupakan angka terendah dalam dua bulan terakhir dan lebih baik dari ekspektasi pasar sebesar 242.000. Penurunan klaim pengangguran yang minim ini menandakan bahwa pasar tenaga kerja AS masih dalam kondisi yang panas. Data tenaga kerja ini menjadi salah satu pertimbangan bagi bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), dalam menetapkan kebijakan suku bunga.
[tv-chart symbol=”XAUUSD” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”2″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Dengan kondisi pasar tenaga kerja AS yang masih panas, kebijakan suku bunga The Fed sulit untuk dilonggarkan. Harapan bahwa The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga pada bulan September mungkin akan tergeser. Data tenaga kerja AS yang tetap menguat juga membuat dolar AS kembali menguat dengan tajam.
Indeks dolar naik menjadi 100,3 kemarin dari posisi 99,94 pada Selasa pekan ini. Kenaikan nilai dolar AS ini membuat harga emas semakin mahal untuk dibeli, sehingga tidak menarik bagi investor.
“Kenaikan dolar saat ini membuat harga emas melemah. Dalam situasi ini, sulit bagi harga emas untuk mencapai US$ 2.000 per troy ons,” ungkap David Meger, seorang analis dari High Ridge Futures, seperti yang dilansir dari Reuters.
Pergerakan harga emas juga dipengaruhi oleh sikap wait and see dari para investor. Pelaku pasar harus melakukan perhitungan yang cermat sebelum melakukan pembelian atau penjualan emas menjelang pengumuman kebijakan suku bunga pada tanggal 25-26 Juli mendatang.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor