BeritaInvestor.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Papua akibat kontraksi tajam sebesar -25,53% pada Provinsi Papua Tengah. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDB) wilayah tersebut melorot menjadi 1,69% (yoy) di kuartal I-2025, turun drastis dari 12,12% tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan ekspor tembaga dan emas yang diproduksi oleh PT Freeport Indonesia.
Papua Tengah: Ekonomi Kontraksi Akibat Produksi Tambang
Pertumbuhan negatif Papua Tengah terjadi karena kontraksi lapangan pertambangan sebesar -32,82% (yoy), yang menjadi penyumbang utama ekonomi daerah tersebut. Direktur Neraca Pengeluaran BPS Pipit Helly Sorayan menjelaskan bahwa penurunan produksi tembaga dan emas PT Freeport Indonesia serta berkurangnya ekspor jadi pemicu utamanya. Selain itu, komponen ekspor barang dan jasa di Papua Tengah mengalami kontraksi -54,55%.
Ekonomi Kalimantan Timur: Perlahan karena Batu Bara & Konstruksi
Di wilayah Kalimantan, pertumbuhan PDB turun menjadi 4,32% (yoy), dari 6,17% pada tahun lalu. Pipit menyebut perlambatan ini terjadi karena melorotnya ekspor batu bara serta penurunan aktivitas konstruksi.
Nasional: Sulawesi Tertinggi, Jawa Masih Kontributor Utama
PDB Indonesia pada kuartal I-2025 tumbuh 4,87% (yoy), melesu dari pertumbuhan 5,1% tahun lalu. Pulau Sulawesi mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 6,4% (yoy), sementara Jawa masih andalan dengan kontribusi 57,43%. Sumatra naik menjadi 4,85%, Bali-Nusa Tenggara jeblos hingga 3,12%.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.