BeritaInvestor.id – Pada pembukaan perdagangan saham Senin (10/7/2023), sektor properti menunjukkan kekuatan yang solid. Hal ini didorong oleh kondisi pasar properti di Indonesia yang semakin kompetitif. Indeks Pasar Properti pada kuartal I 2023 mengalami kenaikan signifikan, baik dari sisi penjual maupun konsumen. Pertumbuhan ini terutama terlihat dalam indeks harga dan permintaan properti.
Indeks harga properti menunjukkan kenaikan sebesar 1,7% secara kuartalan (QoQ) pada kuartal I 2023. Peningkatan ini juga terlihat secara tahunan (YoY) sebesar 7,1%. Angka pertumbuhan tahunan ini lebih tinggi daripada kuartal sebelumnya. Sementara itu, indeks penawaran properti tetap stabil dan tidak mengalami perubahan signifikan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Namun, secara tahunan, indeks penawaran mengalami kenaikan sebesar 6,6%.
[tv-chart symbol=”IDX:idxpropert” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Berikut beberapa saham properti yang mengalami penguatan pada hari Senin (10/7/2023 :
- PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengalami kenaikan harga sebesar 3.83% dengan harga saham mencapai 1,085.
- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengalami kenaikan harga sebesar 3.74% dengan harga saham mencapai 1,110.
- PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mengalami kenaikan harga sebesar 2.09% dengan harga saham mencapai 488.
- PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mengalami kenaikan harga sebesar 3.68% dengan harga saham mencapai 705.
- PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mengalami kenaikan harga sebesar 0.60% dengan harga saham mencapai 168.
- PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) mengalami kenaikan harga sebesar 1.07% dengan harga saham mencapai 189.
- PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mengalami kenaikan harga sebesar 5.84% dengan harga saham mencapai 163.
- PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) mengalami kenaikan harga sebesar 1.72% dengan harga saham mencapai 177.
Dalam hal permintaan, indeks permintaan properti pada kuartal I 2023 naik sebesar 14,5% (QoQ). Ini merupakan pemulihan dari penurunan sebesar 20% (QoQ) pada kuartal IV 2022. Meskipun demikian, indeks permintaan pada kuartal I 2023 masih lebih rendah dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun 2022, dengan perbedaan mencapai -19,7%.
Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia menunjukkan peningkatan terbatas dalam harga properti residensial di pasar primer pada kuartal I 2023. Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) tercatat sebesar 1,79% (YoY), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 2,00% (YoY) pada triwulan sebelumnya.
Namun, penjualan properti residensial di pasar primer mengalami penurunan sebesar 8,26% (YoY) pada kuartal I 2023. Angka ini lebih rendah daripada pertumbuhan penjualan pada triwulan sebelumnya yang mencapai 4,54% (YoY).
Survei juga menunjukkan bahwa pembiayaan nonperbankan tetap menjadi sumber utama pembiayaan untuk pembangunan properti residensial. Pada kuartal I 2023, sekitar 73,31% dari total modal pembangunan proyek perumahan dibiayai dari dana internal. Dari sisi konsumen, fasilitas KPR (Kredit Pemilikan Rumah) masih menjadi pilihan utama dalam pembelian properti residensial, dengan pangsa mencapai 74,83% dari total pembiayaan.
Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor properti sepanjang kuartal I 2023 naik 12% menjadi Rp36,14 triliun dibandingkan dengan kuartal I 2022 sebesar Rp32,15 triliun. Investor cenderung tertarik pada investasi properti seperti perumahan, kawasan industri, perkantoran, hotel, dan restoran.
Pada tahun pemilu, pertumbuhan properti diprediksi meningkat. Bisnis properti telah terbukti terpisah dari faktor politik sejak tahun 2004. Justru, tahun pemilu menjadi waktu yang tepat untuk melakukan pembelian properti karena setelah pemilu, harga properti cenderung mengalami peningkatan.
Meskipun pemilu membuat investor lebih berhati-hati dalam melakukan investasi, sektor properti di Indonesia sekarang didominasi oleh pengguna akhir (end-user) sebesar 60%. Hal ini menandakan bahwa bisnis properti akan tetap berkelanjutan karena kebutuhan properti merupakan faktor penting bagi masyarakat.
Suku bunga yang masih stabil, seperti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Juni 2023, juga mendorong harga properti tetap terjangkau oleh masyarakat. Keadaan ini mendorong masyarakat untuk mulai berinvestasi di sektor properti.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor