BeritaInvestor.id – Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) baru-baru ini mengungkapkan bahwa pasar minyak global akan menghadapi defisit pasokan besar pada kuartal mendatang. Mereka memperkirakan bahwa kekurangan pasokan akan mencapai lebih dari 3 juta barel per hari. Jika prediksi OPEC ini terbukti benar, maka ini akan menjadi penurunan persediaan terbesar sejak tahun 2007.
OPEC mencatat bahwa pemotongan produksi sukarela yang dilakukan oleh anggotanya telah mengurangi tambahan 1,3 juta barel pasokan minyak setiap hari. Akibatnya, harga minyak telah meningkat kembali, dan cadangan minyak Amerika Serikat berada pada level terendah dalam sejarah.
Pertempuran melawan inflasi terus berlanjut, dengan meningkatnya harga minyak menjadi salah satu faktor yang berkontribusi. Kondisi ini memantik keprihatinan di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, yang mencoba menjaga inflasi tetap terkendali.
Pernyataan dari OPEC menjadi peringatan bagi pasar global tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan minyak. Kekurangan pasokan dapat berdampak signifikan pada harga minyak dan ekonomi secara keseluruhan.
Sebagai respons terhadap situasi ini, pelaku pasar dan pemerintah di berbagai negara perlu terus memonitor perkembangan pasar minyak dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas pasokan energi dunia.
Disclaimer : Artikel ini hanya bersifat informasional dan tidak mengandung rekomendasi investasi.