BeritaInvestor.id – Harga minyak dunia mengalami kenaikan signifikan pada Selasa (28/11/2023), dengan harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari 2024 naik US$1,70 (2,1%) mencapai US$81,68 per barel di London ICE Futures Exchange. Kenaikan harga ini dipicu oleh ekspektasi pemangkasan produksi minyak mentah oleh OPEC+.
Analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, menyatakan kenaikan harga tersebut secara signifikan dipicu oleh ekspektasi pemangkasan produksi yang akan dibahas dalam pertemuan OPEC+ pada Kamis (30/11/2023). Negara-negara anggota OPEC yang terdiri dari produsen minyak mentah seperti Rusia, diharapkan akan membatasi target produksi untuk 2024.
Fischer memperkirakan, kesepakatan pemangkasan produksi kemungkinan akan diperpanjang hingga tahun depan, meskipun tanpa penurunan lebih tajam. “Pertemuan OPEC+ akan menjadi penentu utama pergerakan harga minyak dalam beberapa waktu ke depan. Jika kesepakatan pemangkasan produksi diperpanjang, kita bisa melihat stabilitas harga dalam jangka panjang,” kata Fischer dalam risetnya, Rabu (29/11/2023).
Selain itu, Fischer menambahkan, peningkatan harga juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti pelemahan nilai tukar Dolar Amerika Serikat. Dolar yang melemah membuat harga minyak dalam Dolar lebih terjangkau bagi negara-negara dengan mata uang lain, mendorong permintaan dan kenaikan harga. Selain itu, ekspektasi penurunan cadangan minyak Amerika Serikat dan penurunan produksi Kazakhstan juga turut memberikan dorongan positif terhadap harga minyak dunia.
Kenaikan Harga Minyak Menjadi Tantangan Bagi Konsumen
Meskipun kenaikan harga memberikan kelegaan bagi produsen minyak, hal ini bisa menjadi tantangan bagi konsumen dan negara-negara yang bergantung pada impor minyak. Kenaikan harga minyak dapat memicu kenaikan biaya energi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
“Dalam konteks ini, para pemangku kepentingan di seluruh dunia akan memantau dengan cermat hasil pertemuan OPEC+ dan perkembangan lebih lanjut di pasar minyak. Sebagai konsumen dan produsen, keseimbangan harga yang adil dan stabil menjadi kunci untuk mendukung pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan,” tutup Fischer.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor