BeritaInvestor.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa ada dua perusahaan fintech P2P lending yang akan melantai di bursa, salah satunya adalah PT Akselerasi Usaha Indonesia atau yang dikenal dengan Akseleran.
“Dalam pipeline IPO, saat ini ada 2 perusahaan P2P lending. Namun, satu di antaranya belum dapat dijelaskan secara detail,” ungkap Dewan Komisioner OJK, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon, Inarno Djajadi, dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner OJK pada Selasa (4/7/2023).
Pada tanggal 9 Agustus 2023, Akseleran akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), Akseleran akan menawarkan 2,98 miliar saham baru atau setara dengan 29% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
OJK memperkirakan nilai emisi dari IPO ini akan mencapai Rp 300 miliar hingga Rp 360 miliar.
Di sisi lain, CEO dan Co-Founder Grup Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan, mengatakan bahwa salah satu alasan perusahaan melakukan IPO saat ini adalah karena melihat peluang akuisisi terhadap PT Pratama Interdana Finance (PIF).
“Dalam pandangan sederhana, kami melihat adanya peluang di sektor multifinance yang relatif bersih. Selain itu, faktor pricing juga menjadi pertimbangan kami,” ujar Ivan saat Konferensi Pers Public Expose Grup Akseleran di Jakarta pada Senin (3/6/2023).
Ivan melihat bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menggalang dana segar guna melakukan akuisisi perusahaan multifinance. Salah satu tujuan dari IPO Akseleran adalah untuk pengembangan dan ekspansi bisnis perseroan, di antaranya sebesar Rp 36,5 miliar akan digunakan untuk mengakuisisi 99,99% saham PT Pratama Interdana Finance (PIF).
Berdasarkan prospektusnya, Akseleran mencatatkan kerugian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 22,4 miliar pada tahun 2022. Angka ini mengalami penurunan dari kerugian sebesar Rp 30,3 miliar pada tahun 2021. Pada tahun 2020, kerugian mencapai sekitar Rp 54,7 miliar.
Di awal tahun, kerugian tahun berjalan meningkat sebesar 127,25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tanggal 31 Januari 2023, Akseleran mencatatkan kerugian tahun berjalan sebesar Rp 4,35 miliar, meningkat dari posisi awalnya sebesar Rp 1,91 miliar.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor