Presiden AS, Joe Biden, dan Ketua DPR AS, Kevin McCarthy, telah mencapai kesepakatan untuk membekukan debt ceiling atau pagu utang AS. Keputusan ini menjadi kabar baik bagi pasar keuangan AS dan global karena mengurangi potensi default negara AS. Kesepakatan tersebut melibatkan peningkatan plafon utang pemerintah federal AS menjadi US$31,4 triliun dan bertujuan untuk mengatasi kebuntuan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan terkait debt ceiling.
OJK: Indonesia Tidak Perlu Cemas Terhadap Dana Asing yang Keluar
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa Indonesia tidak perlu khawatir terkait potensi dana asing yang keluar atau kembali ke negara asalnya. Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, menjelaskan bahwa kesepakatan tersebut telah memberikan stabilitas pada pasar keuangan di seluruh dunia.
Dalam acara Money Talk CNBC Indonesia, Mirza Adityaswara mengatakan bahwa situasi seperti ini pernah terjadi sebelumnya sejak tahun 70-80-an. Awalnya, situasi tersebut sangat mengkhawatirkan, tetapi kemudian tercapai kesepakatan di kongres. Hal ini berdampak baik pada surat utang AS dan memperbaiki pasar keuangan AS secara keseluruhan. Ketika pasar keuangan AS stabil, secara keseluruhan pasar keuangan dunia juga menjadi lebih stabil.
Menurut Mirza, pelaku pasar sempat khawatir terhadap negosiasi utang di AS karena kenaikan yield surat utang AS dan penurunan cadangan kas pemerintah AS pada saat itu. Karena tidak dapat meminjam utang baru untuk memenuhi kebutuhan operasional AS, yield surat utang AS meningkat karena kekhawatiran akan potensi default AS.
Sebelum mencapai kesepakatan ini, Biden dan McCarthy melakukan percakapan telepon selama 90 menit untuk membahas masalah ini. Kesepakatan tersebut akan meningkatkan batas utang selama dua tahun sambil membatasi pengeluaran selama periode tersebut.
Sebelumnya, Biden menolak bernegosiasi dengan McCarthy dalam beberapa bulan terakhir terkait pemotongan pengeluaran di masa depan. Biden menuntut agar anggota parlemen menyetujui kenaikan plafon utang “bersih” tanpa persyaratan tambahan dan mengajukan proposal anggaran 2024 yang berlawanan dengan proposal yang diajukan pada bulan Maret. Negosiasi antara Biden dan McCarthy dimulai pada tanggal 16 Mei dan berlangsung dengan serius.