BeritaInvestor.id – PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) melaporkan kinerja keuangan yang menantang pada kuartal III-2023. Perusahaan ini mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp 34,0 miliar, berbanding terbalik dengan periode tahun 2022 yang masih mampu mencatatkan laba sebesar Rp 64,59 miliar.
Akumulasi kerugian NSSS pun meningkat, mencapai Rp 416,30 miliar, melonjak dari angka sebelumnya di angka Rp 382,37 miliar. Dengan kerugian ini, rugi bersih per saham setara dengan Rp 1,43 per lembar.
Berdasarkan data laporan keuangan yang dirilis oleh NSSS, terlihat bahwa penjualan sawit NSSS mengalami peningkatan menjadi Rp 892,02 miliar, dibandingkan dengan Rp 864,31 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, peningkatan ini diiringi oleh beban pokok penjualan yang justru melonjak lebih besar dari sebelumnya, mencapai Rp 716,47 miliar. Pada periode 30 September 2022, beban pokok penjualan hanya sebesar Rp 519,01 miliar. Dampak dari lonjakan beban ini membuat laba bruto NSSS terkikis menjadi Rp 175,54 miliar, dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai Rp 345,29 miliar.
Selanjutnya, rentetan beban lainnya juga ikut memengaruhi kinerja keuangan NSSS. Beban penjualan naik menjadi Rp 30,19 miliar dari Rp 21,70 miliar, sementara beban umum dan administrasi juga mengalami kenaikan, mencapai Rp 52,48 miliar dari Rp 43,11 miliar. Beban operasi lainnya juga naik menjadi Rp 4,59 miliar dari Rp 1,72 miliar.
Tidak hanya itu, NSSS juga harus menanggung beban keuangan senilai Rp 126,62 miliar, termasuk di dalamnya beban bunga utang bank sebesar Rp 123,98 miliar, dan beban pajak penghasilan badan – neto sebesar Rp 26,22 miliar.
Meskipun kinerja keuangan NSSS menunjukkan tren yang menantang, perusahaan ini tetap memiliki total aset yang cukup besar. Hingga 30 September 2023, total aset NSSS mencapai Rp 3,52 triliun, meningkat dari periode 31 Desember 2022 yang tercatat sebesar Rp 3,03 triliun. Namun, liabilitas juga mengalami peningkatan menjadi Rp 2,49 triliun dari Rp 2,40 triliun, sementara ekuitas naik menjadi Rp 1,02 triliun dari Rp 630,12 miliar.
Kondisi ini menunjukkan bahwa NSSS masih menghadapi tantangan dalam industri sawit, namun upaya untuk memperbaiki kinerja keuangan dan mengurangi kerugian akan menjadi fokus perusahaan dalam perjalanan ke depan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor