Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Neraca Perdagangan Indonesia Diprediksi Surplus 57 Bulan Berturut-Turut

by Tim Redaksi
15, February, 2025
in Ekonomi
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Ekspor Indonesia diperkirakan akan meningkat di bulan Januari. Namun, karena impor diproyeksikan tumbuh lebih cepat, surplus neraca perdagangan dapat menyusut.

Proyeksi Ekspor dan Impor
Pada Senin, 17 Februari 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data kinerja perdagangan internasional Indonesia untuk bulan Januari. Analisis dari 10 lembaga yang dihimpun Bloomberg menunjukkan bahwa pertumbuhan ekspor diperkirakan mencapai 8,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini jauh lebih baik dibandingkan pertumbuhan 4,78% yang terjadi pada Desember 2024.

Namun, meski ekspor meningkat, impor diperkirakan tumbuh lebih pesat, dengan pertumbuhan sekitar 10,07% pada Januari. Ini sedikit melambat dibandingkan Desember yang tumbuh 11,07%.

Pengaruh Politik Terhadap Perdagangan
Keterpilihan Donald Trump sebagai Presiden AS diperkirakan tidak banyak mempengaruhi kinerja ekspor-impor Indonesia. Trump mengimplementasikan tarif tambahan 10% untuk barang impor dari China, dan China membuat balasan dengan mengenakan pungutan pada beberapa komoditas dari AS, termasuk batu bara.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Meskipun ada kendala, batu bara AS tidak dialihkan sepenuhnya ke negara lain, termasuk Indonesia, karena kebutuhan masing-masing berbeda. Indonesia lebih membutuhkan batu bara termal, sementara AS lebih banyak mengekspor batu bara kokas.

Surplus Neraca Perdagangan yang Menyusut
Pertumbuhan impor yang lebih cepat berpengaruh pada neraca perdagangan. Proyeksi surplus untuk bulan Januari adalah sekitar US$ 1,86 miliar, lebih rendah dibanding surplus pada Desember 2024 yang mencapai US$ 2,24 miliar. Jika proyeksi ini terwujud, angka ini akan menjadi yang terendah sejak Februari tahun lalu.

Meskipun ada penyusutan, bertahan dalam kondisi surplus neraca perdagangan selama 57 bulan berturut-turut adalah pencapaian yang membanggakan bagi Indonesia. Jika Januari ini surplus lagi, artinya sudah hampir 5 tahun Indonesia mencatatkan neraca perdagangan positif tanpa terputus.

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

Laba Bank Permata Meningkat 37,98 Persen Jadi Rp3,56 Triliun

Next Post

Dua Direksi Bank Mandiri Beli 1,11 Juta Saham di Saat Harga Turun

Next Post

Dua Direksi Bank Mandiri Beli 1,11 Juta Saham di Saat Harga Turun

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor