BeritaInvestor.id – Harga minyak mentah naik ke level US$ 82,58 pada pagi Jumat (3/11/2023) di tengah berbagai faktor yang mempengaruhi pasar minyak. Salah satu faktor yang memengaruhi kenaikan harga minyak adalah ekspektasi lanjutan pengurangan produksi minyak secara sukarela oleh Arab Saudi hingga bulan Desember.
Tim Riset dan Pengembangan ICDX menjelaskan bahwa para pelaku pasar memperkirakan Arab Saudi, yang merupakan eksportir minyak terbesar, kemungkinan akan memulai kembali perpanjangan pengurangan produksi minyak secara sukarela sebesar 1 juta barel per hari hingga akhir tahun. Arab Saudi pertama kali melakukan pemotongan sukarela pada bulan Juli sebagai tambahan dari kesepakatan pembatasan pasokan yang disepakati oleh OPEC+ pada bulan Juni.
Pada pertemuan Rabu, Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada kisaran 5,25% – 5,50%, sesuai dengan perkiraan pasar. Keputusan ini membuat pasar yakin bahwa The Fed AS akan mengakhiri siklus pengetatan kebijakan moneter. Jerome Powell, Ketua The Fed, mengatakan bahwa suku bunga yang lebih tinggi pada kurva jangka panjang membantu menjaga kondisi moneter tetap ketat.
Tim Riset dan Pengembangan ICDX menambahkan bahwa pelemahan Dolar AS juga mendukung permintaan minyak karena kebijakan kenaikan suku bunga yang agresif dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan energi.
Fokus pasar juga masih terpaku pada perkembangan di Timur Tengah, yang dapat mengganggu pasokan minyak jika konflik semakin meluas di wilayah tersebut. Selain itu, pasar menantikan pertemuan OPEC+ berikutnya pada 26 November di Wina, di mana pada pertemuan sebelumnya OPEC+ telah membatasi pasokan minyak hingga tahun 2024.
Dari segi teknis, harga minyak berpotensi menghadapi resistance terdekat di level US$ 88,50 per barel. Namun, jika ada katalis negatif, harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 79,30 per barel, demikian disampaikan Tim Riset dan Pengembangan ICDX.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor