BeritaInvestor.id – Nadiem Makarim, pendiri Gojek, dan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, diduga telah menjual seluruh kepemilikan sahamnya di perusahaan ride-hailing Gojek. Rumor ini telah beredar di kalangan pelaku pasar, menyebutkan bahwa penjualan saham terjadi sebelum GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 11 April 2022 dengan harga sekitar Rp 300 per lembar saham kepada sejumlah investor.
Namun, Nadiem tidak terdaftar sebagai pemegang saham pasca-listing di GOTO, menurut prospektus IPO perusahaan tersebut. Nama Nadiem hanya tercantum dalam keterangan prospektus sebagai pemegang saham saat pendirian PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB), yang dikenal dengan merek Gojek.
Dalam prospektus, saat pendirian AKAB, Nadiem memiliki 522.053.000 saham perusahaan, setara dengan 20,50%. Meskipun belum ada detail terperinci tentang valuasi saham Nadiem di Gojek, sumber mengutip bahwa harta kekayaan Nadiem dari kepemilikan saham Gojek mencapai US$100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun pada tahun 2019.
Nadiem Anwar Makarim, lahir di Singapura pada 4 April 1984, adalah seorang tokoh yang mengejar pendidikan di luar negeri, termasuk studi di Brown University dan Harvard University di Amerika Serikat. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Nadiem kembali ke Indonesia dan bekerja di berbagai perusahaan sebelum bersama dua rekannya, Kevin Aluwi dan Michaelangelo Moran, mendirikan Gojek pada Oktober 2010.
Gojek, yang awalnya berfokus pada layanan ojek online, berkembang menjadi super app yang menyediakan berbagai layanan dalam satu platform. Perusahaan ini juga merambah ke berbagai negara di Asia Tenggara.
Saham GOTO saat ini mengalami penurunan, bahkan mencapai level terendah sepanjang masa (all time low) pada Rp 54 per saham. Penurunan ini terjadi setelah perusahaan menyelesaikan penambahan modal melalui skema private placement. Para investor terlihat melepas saham GOTO, dan komisaris serta Co-Chairman GOTO, William Tanuwijaya, juga telah menjual sebagian sahamnya.
Meskipun Nadiem mungkin telah menjual sahamnya di GOTO, William Tanuwijaya tetap menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan ini. Kebijakan penjualan saham tersebut diklaim untuk keperluan pribadi.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor